Satgas Pangan Jatim Minta Masyarakat Tak Panik PMK, Ini Cara Mengatasinya
SURABAYA, iNews.id - Penyakit mulut dan kuku (PMK) telah menyerang 3.481 hewan ternak di wilayah Jawa Timur (Jatim). Meski begitu masyarakat diminta tidak panik sebab hewan yang terpapar bisa disembuhkan dan tetap aman dikonsumsi.
Satuan Tugas Pangan Polda Jawa Timur (Jatim) telah mengambil langkah dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi merebaknya penyakit mulut dan kuku ini. Selain sosialisasi juga perlunya penanganan yang benar agar penyakit ini tidak meluas.
"Kami telah berkoordinasi dengan dinas peternakan, perindag, bea cukai serta balai karantina guna pencegahan dan penanggulangannya. Jadi masyarakat tak perlu panik," kata Kasatgas Pangan Jatim Kombes Pol Farman, Jumat (13/5/2022).
Farman mengatakan, untuk sapi peliharaan yang ada di kandang dan tidak ada kontak dengan sapi di pasar, masih aman. Sedangkan sapi yang berpotensi terjangkit yakni yang diperdagangkan di pasar hewan. "Maka yang harus dilakukan adalah mengenali ciri-ciri penyakit mulut dan kuku," katanya.
Farman menjelaskan, ciri-ciri PMK di antaranya hewan ternak mengalami demam dengan suhu 39 hingga 41 derajat, keluar lendir yang berlebih dan berbusa di mulutnya. Selain itu terdapat luka pada kaki hingga menyebabkan kuku lepas, tidak mau makan, produksi susu turun drastis dan badannya kurus.
"Begitu menemukan ciri-ciri tersebut, langkah yang harus dilakukan langsung memisahkan hewan tersebut dari ternak yang lain. Kemudian lingkungan disemprot disinfektan," tutur Farman
Sedangkan untuk pengobatannya hanya bisa dilakukan oleh dokter hewan dan dilakukan dengan metode suntik atau injeksi . Saat ini Polda Jatim bersama instansi terkait juga telah melakukan sosialisasi ke masyarakat secara langsung maupun melalui poster yang tersebar.
Editor: Ihya Ulumuddin