Santri di Kediri Hilang 5 Hari Usai Menumpang Ojek Online
KEDIRI, iNews.id – Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mahrusiyah, Lirboyo, di Kediri, Jawa Timur, dilaporkan hilang usai menumpang ojek online. Identitas santri diketahui bernama Andrean Reza. Dia tak pernah sampai tujuannya dan dinyatakan hilang sejak lima hari terakhir.
Atas kejadian tersebut, kakak kandungnya Siti Iswatun melaporkan kasus hilangnya Reza ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kota Kediri, Jumat (4/1/2019).
Siti menceritakan, akhir Desember lalu adiknya berkunjung ke tempat kursusnya di kawasan Kampung Inggris, Pare, Kediri. Usai pertemuan dan hendak pulang, Siti memesankan ojek online Grab untuk transportasi adik kandungnya pulang kembali ke ponpesnya. Tarif yang tertera dalam aplikasi yakni Rp41.000.
Namun begitu tiba, ojek Grab tersebut membatalkan orderan. Dia kemudian mengalihkan ke rekannya pengemudi Gojek.
“Ini teman saya dari Kediri akan mengantarkan adik sampeyan ke Lirboyo,” kata Siti menirukan ucapan pengendara Grab tersebut.
Mereka lalu bersepakat, tarif yang ditentukan menggunakan sistem offline, tanpa mengikuti aplikasi yang tersedia.
Awalnya tak ada yang aneh dan semuanya tampak normal. Namun betapa terkejutnya Siti saat pihak ponpes menelepon dirinya. Mereka menyampaikan adik kandungnya Andrean Reza belum kembali ke ponpes sejak pergi ke Pare pada Senin (31/12/2018).
Siti selanjutnya coba mengklarifikasi dengan menghubungi pengemudi ojek online Grab tersebut. Namun yang bersangkutan mengaku tak tahu menahu. Bahkan dirinya membantah mengenal pengemudi Gojek yang saat itu dia alihkan untuk mengantar Reza ke ponpes di Lirboyo.
“Pengemudi Grab bilang itu di luar tanggung jawabnya. Dia juga mengaku tak tahu siapa pengemudi Gojek tersebut. Padahal awalnya dia mengatakan temannya dari Kediri. Saya bingung, mereka mungkin baru bertemu di jalan,” ujarnya.
Saat ini, Siti hanya bisa berharap polisi dapat membantu menemukan keberadaan adik kandungnya yang telah hilang sejak lima hari terakhir. Kasus tersebut kini dalam penyelidikan Polres Kediri.
Editor: Donald Karouw