get app
inews
Aa Text
Read Next : Sandiaga Uno Lepas Fun Run Fordewista di Pantai Paal Likupang, Geliatkan Sport Tourism

Sandiaga Uno Borong Keris Sumenep Madura untuk Suvenir Delegasi KTT G20

Selasa, 24 Mei 2022 - 20:59:00 WIB
Sandiaga Uno Borong Keris Sumenep Madura untuk Suvenir Delegasi KTT G20
Menparekrad Sandiaga Uno saat melihat keris buatan warga Desa Aeng Tong-Tong Sumenep, Selasa (24/5/2022). (istimewa).

SUMENEP, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyiapkan 20 keris buatan sumenep untuk suvenir KTT G20. Keris ini akan dibagikan kepada delegasi 20 negara peserta KTT G20 yang akan datang ke Indonesia. 

Rencana itu disampaikan Sandi saat berkunjung ke Desa Wisata Aeng Tong-tong di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Selasa (24/5/2022). Sandi mengatakan, pemberian suvenir ini sebagai bentuk penghargaan Kemenparekraf kepada negerinya para empu. 

"Karena keris ini butuh waktu pembuatan yang tidak sebentar, mungkin karena ada 20 negara jadi kita pesan 20 dulu untuk salah satu perhelatan G20. Nanti mungkin disesuaikan supaya bisa dibawa sebagai suvenir yang tidak merepotkan dan memberatkan dan tidak dilarang ketika naik pesawat," katanya. 

Sandi mengatakan, kunjungannya ke Sumenep hari ini dalam rangka visitasi ke-50 desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Desa wisata Aeng Tong-Tong ini menjadi desa pertama yang dikunjungi Sandiaga Uno. 

Pada tahun 2014, desa ini dinobatkan oleh UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan empu keris terbanyak di dunia. 
"Ini akan menorehkan sejarah karena perjalanan 50 desa wisata terbaik desa wisata Indonesia bangkit. Saya mulai langkah pertamanya di Kabupaten Sumenep. Hari ini, saya sangat kagum dan melihat potensi yang luar biasa," katanya. 

Potensi ini tidak lepas dari jejak sejarah yang membekas pada produk kriya tersebut. Pasalnya, keris telah hadir sejak abad ke-19 dan menjadi senjata pamungkas para prajurit kala itu. Hingga kini, keris masih terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Aeng Tong-tong.

Sandi menjelaskan, pembuatan keris memang memakan waktu yang cukup lama, antara satu hingga enam bulan untuk satu keris. Hal ini pun tergantung dari ukuran dan motif yang dibentuk. Untuk panjang keris di Pulau Madura sendiri normalnya antara 37-38 cm.

Prosesnya mulai dari pemilihan besi, lalu penempaan, pembentukan bilah, kinatah (ukir besi jika keris ukir), warangka (pembuatan sarung keris yang terbuat dari kayu), terakhir mewarangi atau campuran cairan arsenikum dengan air jeruk nipis yang dioleskan atau dicelupkan ke keris.

"Pembuatan keris ini menandakan dinamika kehidupan masyarakat. Bahwa kita mulai dari ditempa, diukir, dibengkok-bengkokkan, akhirnya menjadi produk yang membanggakan bagi bangsa," ujarnya. 

Menurut keterangan salah satu pengrajin keris, Mas Hafeni, dikarenakan proses pembuatan yang cukup lama, maka dalam sebulan sekitar 5-7 keris yang terjual. "Produk keris kami ini juga sudah kami ekspor ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Karena hanya orang-orang tertentu saja yang tertarik dan paham akan produk keris ini," katanya.

Desa Wisata Aeng Tong-tong memiliki galeri khusus keris yang menjadi ruang untuk menampilkan produk-produk keris. Di sana juga ditampilakn keris dari para leluhur yang telah berusia 300 tahun. Tidak hanya itu saja, galeri ini juga diperuntukkan sebagai tempat berkumpulnya para empu, kolektor, hingga pemerhati keris.

Selain itu di Desa Wisata Aeng Tong-tong terdapat ritual pencucian keris dan ziarah kubur kepada leluhur empu yang disebut dengan Penjamasan Keris. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan pesta rakyat yang menampilkan kesenian tradisional seperti saronen dan macopat.

Sebagai inisiasi Menparekraf dalam mendorong keris agar lebih dikenal oleh masyarakat secara luas, khususnya generasi milenial, Menparekraf mengusulkan agar produk keris ini bisa ditampilkan pada film-film nasional Indonesia, seperti Gundala dan Gatot Kaca.

"Karena Kemenparekraf membawahi kriya sebagai subsektor ekonomi kreatif. Jadi kita akan membumikan keris ini supaya kalangan milenial juga tertarik dengan keris. Mudah-mudahan nanti programnya dapat dikemas dalam bentuk yang lebih minimalis, agar bisa dibawa dan dijadikan sovenir," kata Menparekraf.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut