get app
inews
Aa Text
Read Next : 11 Perwira Tinggi TNI AL Terima Brevet Kehormatan PWO di Surabaya

Sandi Sebut Data BPS Bisa Dimanipulasi, Faisal Basri: Itu Tidak Benar

Senin, 17 September 2018 - 20:45:00 WIB
Sandi Sebut Data BPS Bisa Dimanipulasi, Faisal Basri: Itu Tidak Benar
Ekonom UI Faisal Basri (kiri) bersama sejumlah narasumber alam seminar #2019PilpresCeria di Garden Palace, Senin (17/9/2018). (Foto: iNews.id)

SURABAYA, iNews.id - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri meminta masyarakat selektif menerima informasi tentang kondisi bangsa. Utamanya tentang isu ekonomi. Sebab, belakangan banyak informasi hoaks yang beredar tidak berdasarkan pada data dan fakta sebenarnya.

"Masyarakat harus berhati-hati. Jangan menelan begitu saja berbagai informasi yang beredar. Sebab ada yang sengaja menyampaikan data tidak sesuai keadaan, demi sebuah kepentingan," kata Faisal dalam seminar #2019PilpresCeria di Garden Palace, Senin (17/9/2018).

Pesan ini disampaikan Faisal menyusul pernyataan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) bisa dimanipulasi oleh pemerintah. "Itu tidak benar. Tidak ada yang bisa mempermainkan data BPS. Jika itu dilakukan, adalah tindakan pidana," katanya. 

Faisal menjelaskan, kritik Sandiaga terhadap pemerintah terkait penurunan angka kemiskinan memang sah-sah saja. Kendati demikian dasar yang dipakai harus tepat. Tidak sekadar melihat sampel di salah satu daerah.

"Jika itu (kondisi kemiskinan) dilihat hanya di sebuah daerah, itu kan tidak mewakili seluruh kondisi di semua wilayah di Indonesia. Jadi sangat tidak tepat. Tetapi, saya tidak hanya ingin menyampaikan yang dikatakan Sandiaga Uno. Kita juga harus melihat yang disampaikan pemerintah, agar berimbang karena saya tidak mau terseret ke salah satu kelompok," beber Faisal.

Pemerintah, kata Faisal Basri, juga perlu dikoreksi, misalnya saat Menteri Keuangan menyajikan data kondisi Indonesia, lebih baik atau di peringkat tertinggi dibanding negara-negara di Asia lainnya. "Juga tidak benar jika Indonesia disebutkan sebagai negara paling baik. Pemerintah juga harus proporsional menyampaikan data," ucapnya.

Terkait dengan utang negara, lanjut Faisal, pemerintah juga harus transparan kepada publik. Tidak boleh ada yang ditutupi. "Berapa bunga hutang sesungguhnya. Termasuk, soal berapa untuk belanja barang, untuk bayar bunga hutang dan berapa sebagian untuk pembangunan infrastruktur," katanya.

Faisal berharap,  pemahaman masyarakat atas fakta yang terjadi terhadap bangsa ini bisa menjadi pijakan untuk menentukan pilihan di Pilpres mendatang. Selain ekonom Faisal Basri, seminar #2019PilpresCeria juga menghadirkan pakar hukum tata negara Mahfud MD dan tokoh agama Ustaz Yusuf Mansur.

Menurut penggagas acara, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), kegiatan seminar dilakukan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat. Terutama dalam menghadpai Pilpres 2019. Sehingga masyarakat punya dasar untuk menentukan pilihan. "Ini menarik dan akan terus kita gelar setiap tanggal 17, sampai pelaksanaan Pilpres 2019," kata Wakil Gubernur Jatim ini.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut