Sadis, Pria di Sidoarjo Bunuh Sepupu dengan Racun Potasium 

SIDOARJO, iNews.id - Seorang kuli bangunan di Sidoarjo tega membunuh saudara sepupunya dengan memberikan racun potasium. Pelaku berinisial RI (23) menghabisi korban, AM (23), warga Tuban dengan mencampurkan racun potasium ke dalam minuman keras korban. 

Pelaku sempat kabur usai menghabisi korban. Namun, dalam waktu 1x24 jam, polisi berhasil menangkap pelaku di kawasan Rangkah Kidul, Sidoarjo. 

Baca Juga

Korban Mutilasi Sleman Dimakamkan di Pangkalpinang, Keluarga Mengaku Lega

Hasil penyelidikan polisi, aksi pembunuhan tersebut sudah direncanakan. Bahkan, pelaku juga sudah menyiapkan racun potasium sehari sebelum eksekusi. 

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, mengatakan, pembunuhan sadis tersebut dilakukan karena dendam. Pelaku sakit hati karena motornya dibeli korban melalui orang tuanya saat dia bekerja di Jakarta. 

Baca Juga

Kasus Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Jombang, Identitas Masih Misterius 

"Pelaku yang kesal dengan korban akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap korban. Pelaku dan korban ini masih saudara sepupu. Dia diracun dengan menggunakan racun potasium," katanya.

Kusumo mengatakan, pelaku memasukkan racun potasium ke dalam minuman keras yang diminum korban saat pesta miras bersama di rumah kontrakan korban. "Upaya pelaku sempat diketahui teman korban atau saksi. Dia sempat menanyakan serbuk putih itu. Tapi dibilang sabu agar minuman makin top. Padahal, itu potasium," katanya. 

Baca Juga

Kisah Amir Syarifuddin, Tokoh PKI Madiun yang Ditembak Mati karena Melawan Soekarno

Usai menenggak miras bercampur potasium, korban langsung terkapar. "Korban sempat diangkat ke tempat tidur, tapi sudah tidak bergerak," tuturnya. 

Tidak hanya membunuh korban, pelaku juga membawa lari sejumlah barang milik korban, seperti handphone, motor dan uang tunai yang berada didalam dompet korban. Pelaku akhirnya berhasil ditangkap setelah polisi memeriksa seorang saksi yang ikut pesta miras dengan pelaku dan korban saat kejadian. 

Di hadapan polisi, tersangka RI mengakui semua perbuatannya. Dia mengaku, tega membunuh korban karena sakit hati. 

Editor: Ihya Ulumuddin