RS UMM Tambah Ruang Perawatan untuk Ibu Hamil Positif Covid-19
MALANG, iNews.id - Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menambah ruang perawatan Covid-19. Selain gedung, RS UMM juga menyiapkan tenda di lahan seluas 1 hektare.
Tambahan ruang perawatan Covid-19 itu dikhususkan untuk ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebab, jumlah ibu hamil positif Covid-19 di Kota Malang terus bertambah.
Direktur RS UMM Prof Joni Djunaedi mengatakan, ada tambahan 65 bed rumah sakit lapangan khusus penanganan pasien Covid-19. Bed tersebut nantinya juga bakal diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang bakal menjalani operasi kehamilan maupun pasien hemodialisis yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Di situ ada 65 tempat tidur untuk yang non icu, 8 tempat tidur untuk ICU, tapi 8 tempat tidur itu di modifikasi sebagai ruang operasi, satu untuk reserve, yang 6 terisi penuh," katanya, Senin (2/8/2021).
Joni menuturkan, bila selama ini rumah sakitnya menerima pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang harus menjalani operasi persalinan. "Kami punya ruang persalinan khusus untuk ibu terkonfirmasi (Covid-19) plus bayinya sekalian. Jadi ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit lain nggak memungkinkan, rumah sakit kami menerima operasi Covid-19," ujarnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi fasilitas layanan seksio bagi ibu hamil yang melahirkan dengan cara operasi. Apalagi, fasilitas kesehatan tersebut jarang ditemui di rumah sakit lain karena keterbatasan tenaga kesehatan dan prasarana medisnya.
"Tidak banyak rumah sakit yang menyediakan layanan seksio bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan seksionya," kata Khofifah saat meninjau RS UMM.
Khofifah mengatakan kehadiran RS Umm untuk merawat pasien-pasien Covid-19 bagi ibu yang melahirkan dengan operasi dan penyandang gagal ginjal yang melakukan operasi, menjadi harapan tersendiri. Hal ini bisa membuat angka harapan hidup bisa bertambah.
"Saya bisa melihat tanggung jawab yang luar biasa yang sudah diemban oleh RS UMM. Tadi saya sempat berdialog dengan pasien-pasien yang ada di sana," ujarnya.
Khofifah menyebut, selain dari Malang, beberapa pasien ibu melahirkan juga berasal dari beberapa daerah di luar Malang Raya, di antaranya Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Kediri.
Editor: Ihya Ulumuddin