get app
inews
Aa Text
Read Next : Kabid Propam-Kasubbid Paminal Polda Sumut Dicopot Dugaan Pemerasan, Diperiksa Terpisah!

Ribuan Elang Jawa Diburu dan Dijual di Pasar Medsos, Populasi Tinggal 435 Pasang 

Selasa, 02 November 2021 - 10:50:00 WIB
Ribuan Elang Jawa Diburu dan Dijual di Pasar Medsos, Populasi Tinggal 435 Pasang 
Elang Jawa banyak diburu dan diperjualbelikan. Kini populasinya diprediksi tinggal 435 pasang. (ilusrasi).

MALANG, iNews.id - Ribuan ekor elang Jawa diburu dan diperdagangkan di media sosial. Berdasarkan catatan Raptor dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Akibat perburuan itu, jumlah elang Jawa yang mendiami habitatnya diprediksi tinggal 435 pasang. 

"Perburuan salah satu yang cukup tinggi. Jadi kami punya data dari 2005 itu populasi elang Jawa 435 pasang di seluruh Jawa, kemudian kami review lagi 2010 itu 326, dalam kurun waktu sekitar 5 tahun itu sekitar 110," kata Ketua Raptor Indonesia Zaini Rakhman di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Selasa (2/11/2021).

Pihaknya menemukan fakta bahwa selain ratusan ekor diburu, ada sekitar 2.400 ekor elang Jawa yang diperdagangkan di media sosial, mulai Facebook, instagram, hingga Twitter. Elang-elang Jawa ini dijual dengan harga beragam, tergantung besar kecilnya sang elang.

"Melalui perdagangan media sosial Facebook Instagram media sosial itu tahun 2015 itu dijual sekitar 2.400 ekor. Paling murah dijual Rp500.000, sampai Rp8 jutaan. Satu tahun dijual 240 ekor, termasuk di antaranya 127 ekor elang Jawa. Itu dari online. Kalau yang perburuannya kita nggak tahu gimana," kata dia.

Para pelaku perburuan dan perdagangan satwa dilindungi beberapa telah diberikan hukuman yang berkekuatan hukum tetap. Hal ini sebagai bagian dari upaya efek jera kepada para pelaku. Tetapi, pihaknya tidak mengetahui bagaimana modus dan sistem perburuan elang Jawa.

Selain perburuan liar dan perdagangan satwa, ancaman kerusakan habitat hutan menjadi hal yang serius yang mengancam. Apalagi beberapa pembangunan infrastruktur yang digalakkan terkadang mempengaruhi habitat elang Jawa.

"Di alam liar paling besar karena kerusakan habitat, tapi kemudian dalam rentang lima tahun terakhir itu perburuan yang paling tinggi," katanya. 

Sementara itu Plt Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) Novita Kusuma Wardhani mengungkapkan, saat ini di kawasan TNBTS terdapat beragam jenis burung dengan kategori langka dan dilindungi. Dari jumlah tersebut, 37 ekor di antaranya merupakan elang Jawa yang menyebar di empat daerah di kawasan TNBTS.

"35 yang hasil jumlah elang Jawa hasil pantauan teman-teman ada 35. Kemudian ditambah dua kali pelepasliaran, satu kemarin di Lumajang, dan sekarang jadi 37, mudah-mudahan bertambah," katanya. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut