Prihatin 17 Anak di Tulugagung Kesulitan Masuk SMA, RPA Perindo Surati Kemendikbud

TULUNGAGUNG, iNews.id - Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Partai Perindo menyurati Kemendikbud Ristek Dikti terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Tulungagung. Sebab, banyak pelajar di Tulungagung yang kesulitan masuk SMA, meski sudah memenuhi syarat.
Respons tersebut diambil RPA Perindo usai mendengar keluhan orang tua siswa yang ingin anaknya masuk di SMA Negeri Kedungwaru, Tulungagung. Tercatat, terdapat 17 anak yang yang tergeser dari pendaftaran dan gagal masuk di sekolah pelat merah itu.
"Jadi, selain kasus pembelian seragam yang kemarin sempat mencuat, Kini muncul pengaduan terkait pelaksanaan PPDB di SMA Negeri Kedungwaru," kata perempuan yang bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR RI Partai Perindo itu.
Jeannie menyebut, salah satu yang disoroti oleh RPA Perindo terkait pelaksanaan PPDB tersebut, adalah adanya 17 siswa yang tidak bisa mendaftar di SMA Negeri Kedungwaru. Padahal, ke-17 siwa tersebut telah memenuhi persyaratan untuk diterima.
"Ada satu siswa tidak diterima, karena persoalan zonasi. Sementara, kakak anak tersebut sebelumnya bersekolah di SMA Negeri Kedungwaru. Ada anak yang sudah memenuhi syarat diterima dari jalur prestasi dan zonasi, tetapi justru tidak masuk. Kami telah bersurat kepada Mendikbud Ristek Dikti, agar anak-anak tersebut bisa sekolah," tuturnya.
Salah satu aktivis NGO di Tulungagung, yang juga merupakan Bacaleg Partai Perindo, Bogi Winarno mengatakan, setiap anak seharusnya memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tidak ada lagi permainan ataupun jual beli kursi.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa yang tidak dapat masuk sekolah negeri saat PPDB gara-gara zonasi, Mulya Afandi berharap anaknya masih bisa masuk di SAM negeri Kedungwaru. "Terimaksih RPA Perindo, telah menerima pengaduan kami. Tentunya kami sangat berharap, anak kami bisa sekolah di SMA negeri Kedungwaru," tuturnya.
Editor: Ihya Ulumuddin