get app
inews
Aa Text
Read Next : Sungai Ciberem Meluap akibat Hujan Deras, Ratusan Rumah di Cilacap Terendam Banjir

Potensi Bencana Tinggi, Pemprov Jatim Tambah Dana Cadangan Bencana

Senin, 15 Oktober 2018 - 16:40:00 WIB
Potensi Bencana Tinggi, Pemprov Jatim Tambah Dana Cadangan Bencana
Gubernur Jatim Soekarwo saat meninjau kondisi di Sumenep setelah diguncang gempa bumi beberapa waktu lalu. (Foto: iNews.d/Ihya’ Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan menambah alokasi dana cadangan bencana di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA 2019. Keputusan ini diambil menyusul tingginya potensi bencana di wilayah provinsi ini, baik itu gempa bumi, tanah longsor maupun banjir.

Besaran tambahan dana cadangan untuk bencana ini belum ditentukan. Namun, alokasinya dipastikan lebih besar dari tahun sebelumnya. “Besarannya masih dihitung. Yang pasti dana cadangan akan kami upayakan ada tambahan, meskipun kita tidak berharap ada bencana di Jatim,” kata Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, Senin (15/10/2018).

Halim menjelaskan, bencana merupakan sesuatu yang tidak bisa diprediksi sehingga kalkulasi manajemen atas bencana pun tidak bisa dilakukan. Kendari demikian, langkah antisipatif harus disiapkan, termasuk di antaranya urusan pendanaan.

“Sampai hari ini belum ada satu ahli pun yang dapat memprediksi kapan gempa bumi terjadi meskipun lempengan bumi bisa diteliti. Maka persipan menjadi penting,” kata kakak kandung Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar ini.

Di sisi lain, politisi asal PKB itu berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim bersama BPBD kabupaten/kota di Jatim juga mulai aktif melakukan antisipasi. Caranya dengn melakukan sosialisasi dan mitigasi penanganan bencana ke masyarakat yang tinggal di daerah berpotensi tinggi terhadap bencana.

“Kalau perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan sehingga masyarakat sejak dini sudah mengetahui apa dan bagaimana yang harus dilakukan jika menemui bencana alam. Dengan demikian, korban jiwa bisa diminimalisasi jika bencana terjadi,” ungkap pria yang juga ketua DPW PKB Jatim ini.

Menindaklanjuti temuan ahli geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang menyatakan ada dua sesar aktif di Surabaya dan Waru, Halim mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk meminta pemerintah provonsi merealisasikan kerja sama dengan Jepang terkait pemasangan alat deteksi gempa.

Seperti diketahui, hasil temuan ahli geologi ITS, ada patahan di Surabaya dan Sidoarjo. Patahan Surabaya meliputi kawasan Keputih hingga Cerme Gresik. Sementara patahan Waru lebih panjang, yakni melintasi Rungkut, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Saradan, hingga Cepu Jateng.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut