Polisi Periksa Sejumlah Saksi terkait Tragedi Gedung Ambruk di Ponpes Al Khoziny

JAKARTA, iNews.id - Tragedi ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) yang mengakibatkan puluhan korban jiwa mulai diusut polisi. Sejumlah saksi pun sudah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Dia mengungkapkan polisi telah bergerak mengusut ambruknya gedung ponpes tersebut.
“Saya dengar sudah bergerak. Kepolisian sudah bergerak,” kata Cak Imin usai bertemu Menag Nasaruddin Umar di kediamannya, Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).
Cak Imin pun menyebut polisi sudah memanggil sejumlah saksi. Meski begitu, dia tidak memerinci siapa saja yang telah dipanggil. “Bahkan sudah memanggil pihak-pihak. Kita tunggu aja,” kata dia.
Selain itu, Cak Imin mengatakan prioritas pemerintah lainnya yakni mengumpulkan data terkait insiden itu. Dirinya juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
“Kita sudah bekerja ya sekarang. Sudah dimulai pendataan dari berbagai sumber. Sumber dari Kemenag, Kementerian Agama, sumber dari masyarakat, sumber dari berbagai pihak, termasuk para pemerintah daerah, ini sudah mulai sejak kemarin sudah mulai,” ujar Cak Imin.
“Berdasarkan data itu lah, kita akan ambil prioritas. Mungkin satu-dua hari ini akan sudah mulai kelihatan mana yang akan kita prioritas karena kerawanan itu,” katanya.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar akan mendata seluruh pondok pesantren (ponpes) di Indonesia. Setelah itu, Nasaruddin akan memanggil para pimpinan ponpes dari seluruh Indonesia.
“Ya kita mulai pendataan dulu. Pendataan dulu, baru sudah ada pendataan, baru kita panggil pimpinan-pimpinan pondok,” kata Menag kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).
Nasaruddin mengaku akan turun langsung untuk mengecek ponpes di berbagai daerah. Ponpes yang akan pertama dikunjungi yakni di Kalimantan. “Saya mulai nanti sekarang sudah mau jalan, kalimantan, ke Sulawesi, saya sendiri yang turun tangan insya Allah,” ujar dia.
Nasaruddin meminta agar ponpes memperhatikan standar laik bangunan. Dia akan meminta pemerintah setempat sebagai pihak yang mengeluarkan izin.
“Iya, secara komprehensif (bangunan harus sesuai standar). Kita sudah hubungi pemerintah setempat untuk membantu kita, kan mereka juga mengeluarkan izin segala macam,” kata dia.
Diketahui, operasi pencarian korban bangunan Ponpes Al Khoziny ambruk sudah ditutup. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 61 orang meninggal akibat insiden tersebut.
Jumlah korban secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 165 jiwa. Sebanyak 104 lainnya selamat dengan perincian 4 masih dirawat, 99 telah kembali ke rumah, dan satu lainnya tidak memerlukan perawatan.
Editor: Kastolani Marzuki