get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Layaknya Petinju Jalanan, Pria Berbadan Besar Duel Sengit di Tengah Jalan

Petinju Hero Tito Diduga Sudah Terluka sebelum Bertanding Lawan James Mokoginta

Jumat, 04 Maret 2022 - 14:15:00 WIB
Petinju Hero Tito Diduga Sudah Terluka sebelum Bertanding Lawan James Mokoginta
Petinju nasional Hero Tito saat tanding di Jakarta minggu lalu. (foto:MPI/Rista).

MALANG, iNews.id - Kematian petinju nasional Hero Tito menyisakan teka-teki. Muncul dugaan, Hero sudah terluka sebelum bertanding melawan James Mokoginta.

Promotor tinju sekaligus pemilik sasana tempat Hero Tito latihan, Armin Tan menyatakan, ia menduga Hero Tito menderita luka yang diderita dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Pasalnya dari hasil MRI dan CT scan saat menjalani perawatan ia masih tak menyangka satu pukulan yang dilayangkan lawannya James Mokoginta, mampu membuat cedera parah di bagian kepala Hero.

"Selama ini dia banyak terluka juga, selama pertandingan dia banyak sekali bertanding. Menurut saya itu akumulasi dari luka yang lama bisa juga ini menyebabkan hal ini," kata Armin Tan, saat ditemui MNC Portal seusai pemakaman Hero Tito di Malang, Jumat (4/3/2022).

Selama ia mengikuti pertandingan Hero Tito, terkadang pemeriksaan kesehatan memang tak dilakukan secara detail dan lengkap, utamanya di Indonesia. Hal ini yang diduganya ada luka dalam sebelum pertandingan melawan James Mokoginta, pada Minggu 27 Februari 2022 sehingga menyebabkan cedera parah di kepalanya.

"Menurut saya ada kemungkinan seperti itu, karena dari CT scan, hasil CT scan, itu tidak mungkin cedera separah itu untuk satu kali pertarungan terakhir itu," tuturnya.

Menurutnya, beberapa pemeriksaan seperti MRI tes dan CT scan tes jarang kebanyakan jarang dilakukan di Indonesia. Padahal seharusnya pemeriksaan kesehatan sebelum pertandingan tinju di Indonesia, bisa dilengkapi dengan pemeriksaan MRI dan CT scan untuk memastikan kondisi bagian organ dalam sang petinju.

"Jadi Hero banyak bertanding di luar, tetapi regulasi di sana apakah diminta CT scan atau nggak, karena selama saya tidak bersama Hero Tito kalau di pertandingan luar negeri, apalagi kalau pertandingan WBC asia, kadang-kadang itu tidak diminta, ada negara yang meminta, ada yang tidak, khusus untuk Indonesia tidak diminta," ujarnya. 

Dirinya pun menyarankan agar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Komisi Tinju Indonesia agar memperketat aturan pemeriksaan kesehatan, pasca kejadian meninggalnya petinju berusia 36 tahun Hero Tito. Dimana minimal ada pengetesan MRI, CT scan, HIV, dan Hepatitis untuk mengantisipasi adanya kemungkinan luka dalam atau kesehatan organ dalam tubuh yang terganggu, sebelum pertandingan.

"Ini pesan buat Menpora, atau komisi tinju, saya harap rules (aturan) setelah kejadian ini harap diubah sedikit. Jadi jangan terlalu jorok, dari komisi tinju untuk memberikan izin pertandingan yang menurut saya pemeriksaan kesehatan sedikit saja. Hanya sekedar stetoskop dan pengecekan darah menurut saya itu tidak cukup," katanya. 

Namun Armin juga sadar harus ada keringanan biaya tes MRI dan CT scan bagi atlet karena selama ini mereka terkadang tak sanggup membayarnya sendiri. Pasalnya antara biaya tes dengan penghasilan yang diterima tidak seimbang.

"Harusnya dengan kejadian ini Indonesia khususnya komisi tinju harus mengubah itu semua. Harus lebih ketat, minimal MRI, memang lebih mahal dan kita tahu bayaran di sini murah nggak mungkin orang bisa melakukan MRI seusai bayaran yang murah seperti itu," tuturnya. 

Sementara itu Kakak Kandung Hero Tito, Siswanto mengakui adiknya kandungnya sempat menderita demam tinggi dua pekan sebelum pertandingan melawan James Mokoginta. Ia mengetahui hal itu karena sebelum pertandingan sempat mendampingi latihan di Jakarta selama satu pekan.

"Kemarin katanya demam, dua minggu sebelum bertanding. Saya dikabari datang ke Jakarta, itu satu minggu sebelumnya sakit. Jadi saya ngelatih seminggu jadi saya yang ngelatih seminggu. Biasanya persiapannya sama saya itu 1,5 sampai dua bulan, satu bulanlah minimal persiapannya," katanya. 

Sebelumnya diberitakan, petinju nasional Hero Tito meninggal dunia usai menjalani perawatan empat hari di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Petinju kelahiran Malang ini tak sadarkan diri setelah di-upper cut lawannya James Mokoginta di ronde ketujuh di ajang Hollywings Gatsu Night Club, Jakarta, Minggu (27/2/2022).

Selama dirawat dokter mendiagnosa Heru Purwanto menderita pembengkakan otak akibat cedera yang didapat saat bertanding tinju. Heru dinyatakan meninggal dunia pada Kamis sore pukul 16.45 WIB di RS Mitra Keluarga, Jakarta, ia meninggalkan satu orang istri dan empat orang anak. Almarhum dimakamkan di TPU Dusun Sindurejo, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Jumat pagi (4/3/2022) pukul 08.10 WIB.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut