get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif Surabaya Malang Tercepat, Aman, dan Penuh Spot Instagramable

Pentolan Hacker Pembobol Kartu Kredit Beromset Miliaran Rupiah di Surabaya Berusia 24 Tahun

Kamis, 05 Desember 2019 - 18:22:00 WIB
Pentolan Hacker Pembobol Kartu Kredit Beromset Miliaran Rupiah di Surabaya Berusia 24 Tahun
Cyber Crime Polda Jatim meringkus sindikat pembobolan kartu kredit dengan omset miliaran rupiah di Surabaya. Sindikat ini menyasar korban dari luar negeri. (Foto: iNews/Rahmat Ilyasan)

SURABAYA, iNews.id – Beberapa waktu lalu Polda Jawa Timur (Jatim) berhasil mengungkap sindikat pembobol kartu kredit beromset miliaran di Surabaya. Delapan belas anak muda diciduk karena menjadi pelaku dalam sindikat yang menyasar korban di luar negeri tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan, pimpinan dari sindikat ini berusia 24 tahun. Hendra (24) berperan sebagai perekrut 17 orang lainnya. Mereka rata-rata merupakan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK).

“Hendra ini sudah melakukan aksinya selama lebih dari setahun. Dari kurun waktu tersebut dirinya bisa mengumpulkan uang mencapai Rp 5 miliar. DIa berperan sebagai perekrut anak-anak lainnya,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Kamis (5/12/2019).

Polda Jatim menjelaskan bahwa Hendra juga berperan mengatur upah bagi rekan-rekan lainnya. “Lainnya ada yang berperan melakukan kloning data, pengawas, dan sebagainya. Dia juga mengatur upah, setiap orang mendapat upah Rp1 juta per bulan dan bisa mendapat komisi 10 persen setiap transaksi,” kata Barung.

Sementara itu Direskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan kepolisian masih menyelidik lebih lanjut mengenai sindikat ini. Dari pemeriksaan sejauh ini Polda Jatim mengatakan pelaku pembobol kartu kredit tersebut menguasai kemampuan retas secara autodidak.

“Mereka menguasai kemampuan meretas secara autodidak dan orientasi pasti ekonomi. Kami masih mendalami dari pangkal sampai ujung sindikat ini, kemungkinan kerja sama dengan jaringan internasional masih ada,” katanya.

Lebih lanjut Gidion mengatakan Polda Jatim akan melakukan pembinaan kepada para peretas itu. Hal itu menurutnya perlu dilakukan karena rata-rata pelaku masih dalam usia muda dan produktif.

“Setelah penyidikan kami akan lakukan pembinaan, formatnya masih kami pikirkan. Kami rasa perlu karena usia para pelaku masih muda dan masa depan mereka panjang. Secara kemampuan informasi dan teknologi mereka memang mumpuni, tapi ketika sampai melakukan peretasan berarti sudah masuk ranah pidana,” jelas Gidion.

Sebelumnya Polda Jatim berhasil mengungkap sindikat itu setelah menerima laporan dari beberapa negara lain tentang warga negara mereka yang dibobol kartu kreditnya. Setelah diselidiki ternyata pembobol berasal dari Surabaya. Saat digeledah di sebuah ruko polisi berhasil menyita sejumlah alat bukti berupa 20 personal computer (pc), sejumlah buku rekening, ponsel, dan lain-lain.

Editor: Rizal Bomantama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut