get app
inews
Aa Text
Read Next : Sharing di Unesa, Ketua DPP Perindo Anjas Pramono: Sikap Kritis Dibangun sejak Mahasiswa Baru

Pengamat Apresiasi Ganjar Berhentikan Kepala SMKN 1 Sale karena Pungli: Bagus

Kamis, 13 Juli 2023 - 13:38:00 WIB
Pengamat Apresiasi Ganjar Berhentikan Kepala SMKN 1 Sale karena Pungli: Bagus
Ketegasan Ganjar Pranowo yang membebastugaskan kepala SMKN 1 Sale akibat pungli mendapat apresiasi dari pengamat pendidikan. (Foto: Istimewa)

SURABAYA, iNews.id – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menerima aduan dugaan praktik pungutan liar (pungli) berkedok infak di SMK Negeri 1 Sale Kabupaten Rembang, setiap kenaikan kelas. Temuan itu terkuak secara tidak sengaja saat Ganjar memberikan motivasi pada acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023).

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Kepala SMKN 1 Sale mengakui adanya pungutan infak untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah. Pungutan itu dilakukan pada 2022 dan terkumpul Rp130 juta. 

Ganjar kemudian mengambil langkah tegas dengan membebastugaskan Kepala Sekolah SMKN 1 Sale. Ketegasan itu mendapatkan apresiasi dari warganet yang ramai berkomentar di kolom media sosial Ganjar.

Menanggapi kasus pungli yang masih ada di sekolah negeri, pakar pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Muchlas Samami, sangat menyayangkan hal tersebut. Apalagi praktik pungli tersebut berkedok agama.

"Infak itu sumbangan tak mengikat dan memaksa, kalau ditentukan besarnya, ya itu bukan infak namanya. Kalau infak, mau tidak mau terserah orangnya dan tidak memaksa," kata Muchlas, Kamis (13/7/2023).

Menurutnya, ada banyak kemungkinan kenapa sekolah masih melakukan pungli. Pemerintah daerah juga tidak bisa menutup mata, sebab menurutnya terkadang ada hal dilematis yang dialami pihak sekolah. 

Di satu sisi tidak boleh melakukan penarikan biaya, tapi anggaran dari pemerintah setempat yang diberikan kepada pihak sekolah tidak dapat mencukupi kebutuhan.

"Biasanya kalau dihadapkan dengan keadaan tersebut, sekolah mencari cara untuk mengumpulkan dana. Misalnya, mencari dana lewat komite sekolah dan lain sebagainya. Tapi kalau idenya infak yang saya tidak sependapat karena itu berhubungan dengan agama," terang Prof Muchlas.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut