get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilu! Siswi SMP di Jombang Dilecehkan Teman Ayah, Trauma hingga Tak Mau Sekolah

Pengakuan Korban Pelecehan Seksual, Rutin Dibawa ke Rumah Pribadi Pemilik SPI dengan Modus Dimotivasi

Sabtu, 19 Juni 2021 - 23:14:00 WIB
Pengakuan Korban Pelecehan Seksual, Rutin Dibawa ke Rumah Pribadi Pemilik SPI dengan Modus Dimotivasi
Dua terduga korban pelecehan seksual bersama Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. (Foto: MPI/Avirista Midaada)

KOTA BATU, iNews.id - Korban kasus dugaan pelecehan seksual mengaku pemilik sekolah SPI di Kota Batu menyampaikan rumah pribadi JE di Surabaya menjadi salah satu lokasinya beraksi. Para siswa SPI disebut rutin dibawa ke sana dengan modus akan dimotivasi dan pelatihan di rumahnya.

Hal ini disampaikan saksi korban didampingi Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait saat konferensi pers di Kota Batu, pada Sabtu (19/6/2021).

"Untuk melengkapi bukti-bukti yang patut dan sebagai dasar keterangan JE ada informasi baru. Tersangka baru dan tempat baru, bukti - bukti untuk menguatkan jika pelaku ini bisa dijerat dengan tiga pasal berlapis," kata Arist Merdeka Sirait.

Arist mengatakan, lokasi pelecehan yang diinformasikan terduga korban disebut di ruang privasi di rumah pribadi tersebut. Bahkan, salah satunya di bathup. Dari keterangan tersebut, Arist menilai perbuatan itu dilakukan terencana.

"Diakukan di rumah pribadi dan di ruang privasi, lalu sampai pada tempat-tempat yang dipaksakan seperti di bathup. Di tempat kejadian perkara baru diselidiki oleh Polda Jatim selain lingkungan SPI, di luar SPI bahkan hingga luar negeri. Bisa dibayangkan kejadian seperti itu dilakukan di kapal-kapal pesiar. Jadi memang terencana," kata Arist.

Sementara itu salah seorang korban terduga pelecehan seksual mengakui ia diajak ke rumah pribadi JE untuk diberikan motivasi dan pendidikan di sana. Namun justru saat berada di rumah pribadi JE ini, dia dan beberapa temannya diduga menerima pelecehan seksual dari JE.

"Biasanya kami diajak ke rumah pribadi itu, karena rumahnya besar dan mewah. Jadi istilahnya si JE membuat atau mencontohkan ini lho kamu punya impian seperti ini atau tidak. Koko punya rumah mewah dan besar sehingga kita diharapkan bisa mewujudkan impian seperti itu," tutur korban.

Terduga korban lainnya mengatakan, di rumah pribadi JE ini biasanya para siswa SPI yang datang tujuh hingga 12 orang. Mereka di sana selama beberapa hari.

"Pendekatannya untuk training lima hari. Biasanya yang diajak berangkat bisa sampai tujuh orang 10 orang, hingga 12 orang. Jadi tujuannya itu untuk pengkaderan, untuk lapisan yang bisa memimpin selanjutnya," ucap Mawar.

Kebanyakan dari siswa yang dibawa ke rumah pribadi JE perempuan. Meski ada laki-laki, jumlahnya tak sebanyak siswa perempuan.

"Dibawa ke Surabaya ada tiga hari sampai lima hari. Kadang ada pembina dan kadang hanya bersama dengan JE. Biasanya saat keberangkatan memang lebih banyak perempuan, tapi pasti ada laki-laki satu atau dua anak," kata Mawar.

Sebagai informasi dugaan kekerasan seksual di SPI Kota Batu oleh pemilik sekolah berinisial JE mencuat setelah ada tiga korban yang melaporkan kasusnya ke Polda Jawa Timur. Para terduga korban yang didampingi oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mendatangi dan melaporkan ke Polda Jatim pada Sabtu 29 Mei 2021.

Dari hasil pendataan awal Komnas PA, setidaknya ada 15 korban yang telah mengadu. Dari belasan korban itu, tiga korban dilanjutkan pada proses visum di RS Bhayangkara Polda Jatim pada 31 Mei 2021.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut