Penemuan Mayat dengan Tangan dan Kaki Putus Gegerkan Warga, Organ Tubuh Hilang

SURABAYA, iNews.id - Warga digegerkan dengan penemuan mayat di tepi laut kawasan pergudangan Jalan Greges Surabaya, Selasa (18/5/2021). Saat ditemukan, tangan dan kakinya putus serta sejumlah organ tubuh sudah hilang.

Kapolsek Asemrowo Surabaya Kompol Hari Kurniawan mengatakan, jenazah yang diduga berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan oleh seorang warga, Selasa sore. Kondisinya tertelungkup dan menyangkut di pepohonan mangrove.

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Kecewa Gedung Mal Pelayanan Publik Banyak yang Rusak 

Saat dievakuasi, tampak sejumlah organ tubuh jenazah sudah hilang. Korban hanya mengenakan kaos biru dan tanpa celana.

"Organ tubuhnya sudah tidak utuh saat ditemukan," kata Hari Kurniawan di Surabaya.

Baca Juga

Oleng, Mobil Rombongan Pemudik asal Madura Terjun ke Sawah 

Selain itu, tangan sebelah kiri serta dari bagian lutut di kedua kakinya terlihat putus. Wajah korban penuh luka dan hampir tidak bisa dikenali. Tak hanya itu, ditemukan ikatan tali pada bagian perutnya.

Kapolsek Hari belum bisa memastikan apakah jenazah tersebut korban kejahatan yang dimutilasi. Saat ini, aparat kepolisian menyelidiki temuan jenazah tanpa identitas dengan kondisi yang dinilai tidak wajar itu. 

Baca Juga

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19,  Wali Kota Surabaya Minta Lurah dan Camat Data Warga 

"Tim Inafis tadi sore sudah turun ke tempat kejadian perkara. Kami masih menunggu hasil analisisnya," ucap perwira menengah Polri tersebut.

Saat ini jenazah sudah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya dan akan diautopsi. Dugaan sementara jenazah tersebut terdampar di kawasan tepi pantai Jalan Greges Surabaya setelah terbawa arus laut.

"Untuk memastikan apakah jenazah merupakan korban kejahatan, kami masih menunggu hasil autopsi oleh tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya," tutur Kompol Hari.

Pihaknya berkomitmen akan mengungkap kasus ini dan menginformasikan perkembangan hasil autopsi, termasuk melakukan pemeriksaan serta penyelidikan.

Editor: Maria Christina