Pemkot Malang Bantah Warganya Positif Omicron, Ini Faktanya

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengimbau agar penguatan PPKM Mikro untuk mencegah penyebaran varian baru Omicron di Kota Malang.
"Untuk jajaran Pemkot, kembali saya tekankan dalam rangka pemantauan dan pengendalian Covid-19. Maka jangan terjebak status leveling (PPKM). Fokus dan tetap melakukan pantau dan kendali ditingkat mikro (RT/RW) secara berkelanjutan," tuturnya.
Munculnya kasus varian Omicron di Kabupaten Malang, kata Sutiaji, patut diwaspadai. Dengan peningkatan tracing, testing dan treatment atau 3 T. Selain mempercepat pemberian vaksin booster seiring dengan pengendalian tingkat mikro.
"Sebagaimana yang sudah terlansir varian omicron sudah masuk kabupaten Malang. Sehingga kewaspadaan perlu di tingkatkan dengan menguatkan 3 T. Dan saya minta Kadinkws vaksinasi booster untuk terus diakselerasi beriringan dengan pengendalian di tingkat mikro," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan ada 8 pasien Covid-19 Omicron yang di Jawa Timur oleh Dinkes Provinsi Jawa Timur. Delapan pasien itu berdasarkan tes metode WGS berasal dari Surabaya sebanyak 6 orang, Kota Malang satu orang, dan Kabupaten Malang satu orang.
Tes itu merupakan hasil dikeluarkan oleh laboratorium Institut of Tropical Disease (ITS) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Dari delapan orang tersebut tiga orang merupakan pasien Omicron yang masih berusia anak di bawah usia 5 tahun.
Diketahui, Dinkes Provinsi Jatim menemukan satu kasus Covid-19 Omicron di Kota Malang. Temuan itu berdasarkan hasil tes metode Whole Genome Sequencing (WGS) selain pasien berinisial L (29) warga Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, ada satu warga Kota Malang yang sempat menjalani isolasi mandiri di Jalan Terusan Borobudur, Kota Malang, yang notabene merupakan suami dari pasien yang berinisial L.
Editor: Ihya Ulumuddin