Pelindo III Terapkan Teknologi BIM untuk Proyek Investasi
SURABAYA, iNews.id - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III mulai menerapkan Building Information Modelling (BIM) dalam merencanakan pembangunan untuk proyek investasi. BIM menjadi bagian penting dalam penerapan Architecture, Engineering, Construction, Operation and Maintenance (AECOM) untuk mewujudkan infrastruktur pelabuhan lebih cepat terselesaikan.
Engineering, Information and Communication Technology Director Pelindo III Husein Latief menyebut, penerapan BIM di Pelindo III dapat memberi banyak keuntungan. Utamanya dalam penyampaian sebuah proyek sesuai yang diharapkan karena menghasilkan informasi dalam bentuk digital. Dimana informasi tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan selama siklus hidup bangunan tersebut.
BIM, kata dia, mampu menyelesaikan permasalahan di semua tahap seperti desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan yang kerap timbul dalam suatu proyek. Sehingga berdampak pada biaya dan waktu pelaksanaan serta memiliki keakuratan yang tinggi dan lebih memudahkan dalam perencanaan proyek.
“Nantinya penggunaan teknologi bisa dihubungkan dengan program aplikasi lain untuk mendapatkan hasil yang optimal,” katanya, Senin (5/6/2018).
Beberapa proyek Pelindo III yang menggunakan BIM antara lain, pembangunan Pelindo Place Tower, lapangan penumpukan/container yard (CY) Terminal Teluk Lamong, Flyover Terminal Teluk Lamong, dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, lapangan penumpukan, dermaga dan gudang Pelabuhan Waingapu.
“Yang pasti penerapan BIM dapat menghasilkan sebuah produk desain yang lebih efisien, terutama pemangkasan biaya yang kemungkinan timbul selama berlangsungnya proyek akibat perbedaan antara perencanaan dan realitas di lapangan,” kata Husein.
Pembangunan dengan menggunakan BIM ini mulai diterapkan oleh Pelindo III di triwulan I tahun 2018. Penggunaan BIM ini diperkirakan dapat meningkatkan pelayanan bisnis di kepelabuhahan dan berdampak positif bagi kinerja perusahaan.Dalam hal kinerja, Pelindo III mencatat peningkatan.
Trafik arus petikemas dalam satuan boks hingga April 2018 mencapai 1.371.394 boks, naik % dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 1.297.866. Peningkatan arus petikemas dalam satuan boks tersebut juga diikuti dalam satuan TEUs yang tercatat naik 5%. Dari sebelumnya 1.600.761 TEUs menjadi 1.686.846 TEUs.
Sementara itu, dari sisi non operasional, Direktur Keuangan Pelindo III U Saefudin Noer menjelaskan, adanya pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak di level Rp13.887 per USD pada penutupan 30 April 2018.
Angka tersebut masih jauh melemah jika dibanding dengan angka yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Meski Rupiah melemah, namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Laba operasional (usaha) Pelindo III tercapai Rp1,14 triliun atau naik 131% dibandingkan tahun sebelumnya. “Pertumbuhan pesat dari laba usaha ini secara finansial didapat dari pendapatan jasa pelayanan bongkar muat petikemas yang naik sekitar 12%,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki