Pelajar SMA di Mojokerto Sukses Budi Daya Anggrek Spesies Baru, Penghasilan Rp40 Juta/Bulan
MOJOKERTO, iNews.id - Seorang pelajar SMA di Kabupaten Mojokerto, Setiawan Ramadhani (18) sukses membudidayakan anggrek berbagai jenis. Dari hasil budi daya ini, Setiawan mendapatkan penghasilan hingga Rp40 juta/bulan.
Tak hanya itu, warga Desa/Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ini juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk teman-teman sekolahnya. Yang patut diacungi jempol, usaha budidaya anggrek tersebut tidak lantas menganggu aktivitasnya sebagai pelajar.
Aktivitas berkebun itu dilakukannya setiap pulang sekolah, seperti menanam dan merawat bunga anggrek di kebun
belakang rumahnya. Tak sekadar menanam, Setiawan juga menciptakan spesies-spesies baru anggrek, sehingga muncul varian baru.

Memang, butuh ketlatenan tinggi untuk menanam dan merawat anggrek, mulai dari menciptkan anggrek baru dengan mengambil sari putik bunga, memindahkan anggrek ke pot kecil dan memindahkan anggrek ke pot besar dengan media dari arang kayu.
"Saya mulai budi daya anggrek ini sejak tahun 2017 lalu, saat kelas 3 SMP," katanya, Minggu (31/10/2021).
Setiawan mengatakan, kecintaanya pada bunga anggrek bermula dari ibunya. Saat itu dia diajak ke kios bunga di Jalan Brawijaya, Kota mojokerto. Saat itulah dia melihat anggrek bulan (phalaenopsis amabilis) yang cukup indah. Dari situ dia tertarik untuk menanam dan membudidayakannya hingga sekarang.
Tak hanya menanam, Setiawan juga mulai menjual anggrek hasil budi daya. Hasilnya luar biasa. Dalam sepekan dia bisa menjual 300 batang anggrek lewat media sosial. Bahkan, dalam sebulan bisa mencapai 1.500 batang.
Varian anggrek itu dijual dengan harga bervariasi, mulai termurah Rp20.000 hinga puluhan juta. Tingginya harga anggrek tersebut karena variannya yang unik dan langka.
Kini, Setiwan memiliki 500 indukan anggrek di belakang rumahnya dan enam spesies, di antaranya dendrobium strebloceros alba, lasianthera dan strepsiceras.
Tak hanya dengan nama latin tertentu, anggrek di kebun Setiawan juga diberi nama tokoh seperti menteri keuangan Sri Mulyani, istri Presiden Jokowi Iriana Joko Widodo serta nama kapal selam Naggala atau kejadian besar di Indonesia.
"Nama-nama ini sebagai penghormatan dari pembudidaya anggrek dan tercatat resmi di London, Inggris," katanya.
Dari hasil menjual anggrek ke berbagai daerah di indonesia, penghasilan putra pasangan Edy Soedjoko dan Dyah Wilujeng Ingtyas saat ini rata-rata sampai Rp40 juta per bulan. "Uangnya ditabung untuk biaya sekolah dan membeli spesies anggrek baru," katanya.
Setiawan bersyukur, sebab hasil jerih payahnya tersebut bisa untuk membantu orang tua dan biaya sekolah. Tak hanya itu, dia juga bisa menggaji teman-temannya. "Senang, bia membuka lapangan pekerjaan. Bayar teman-teman yang kerja sama saya," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin