Nama Khofifah dan Gus Ipul Muncul sebagai Kandidat Ketum DPP PPP

SURABAYA, iNews.id – Nama Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa muncul dalam bursa calon ketua umum (ketum) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kedua tokoh Jatim ini dinilai sangat cocok memimpin PPP lima tahun ke depan.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP Jatim Musyafak Noer tidak menampik rumor tersebut. Bahkan dia mengakui kedua tokoh tersebut dikehendaki oleh mayoritas kader PPP di Jatim.

Baca Juga

Selain Jokowi, Ini 5 Tokoh Indonesia yang Dijadikan Nama Jalan di Luar Negeri

“Kami sodorkan dua nama tokoh dari Jatim Bu Khofifah dan Gus Ipul untuk menjadi ketum PPP mendatang. Mereka berdua layak memimpin PPP di skala nasional,” ujar Ketua DPW PPP Jatim Musyafak Noer, Selasa (20/10/2020).

Musyafak mengatakan ada berbagai pertimbangan sehingga Gus Ipul dan Khofifah dimasukkan sebagai kandidat. Khofifah misalnya, dia pernah menjadi anggota DPR dari fraksi PPP periode 1995-1999.

Baca Juga

Doni Monardo Tinjau Nol Kilometer Sungai Ciliwung Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

“Begitu juga Gus Ipul, sampai saat ini masih tercatat kader PPP,” katanya.

Baca Juga

BPIP Ungkap Asal Usul Salam Pancasila

Karena itu, dia berharap satu di antara dua tokoh tersebut bisa bergabung dengan partai berlambang ka’bah tersebut. Apakah rencana tersebut sudah disampaikan kepada Khofifah atau Gus Ipul? Musyafak enggan buka suara.

Sementara itu, di luar Khofifah dan Gus Ipul, sejumlah tokoh juga mulai bermunculan. Mereka antara lain Arsul Sani, Suharso Monoarfa.

“Mereka semua berpeluang memimpin PPP,” katanya.

Namun, Musyafak mengatakan, hingga saat ini kandidat yang sudah mulai bergerak ke beberapa DPW PPP yakni Suharso Monoarfa. Selain bersilaturahmi, bertemu dengan kader di bawah, Suharso juga sudah mulai memaparkan programnya seandainya terpilih nanti.

Diketahui, Muktamar PPP akan digelar pada akhir 2020 mendatang. Saat ini berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk memunculkan sejumlah figur sebagai calon pemimpin, menggantikan Romahurmuziy.

Editor: Ihya Ulumuddin