Musisi Legendaris Waljinah Bakal Dirikan Sekolah Musik Keroncong, Gratis bagi Peminat
Dia berpesan agar generasi muda yang masih berkiprah melestarikan musik keroncong dan langgam Jawa untuk terus semangat dan tak patah semangat. Sebab musik keroncong di luar negeri begitu dihargai dan bahkan orang-orang luar negeri seperti di Jepang, Belanda, dan Singapura, ingin belajar mendalami musik keroncong.
"Supaya tetap maju dan terus jangan sampai meninggalkan keroncong, latihan keroncong terus, karena keroncong itu Hanya di Indonesia. Kalau saya ke sana dulu minta dibelajari gimana nyelonya itu, gimana cak cuknya itu, gimana gitarnya itu pasti," katanya.
Dia pun tak mempermasalahkan bila musik keroncong dikolaborasikan dengan musik-musik genre lainnya yang lebih modern. Terpenting musik keroncong ini tak hilang ditelan kemajuan zaman.
"Baik itu untuk kemajuan keroncong sendiri, karena keroncong itu dibawa kemana-mana bisa, dan keroncong saya tidak hanya keroncong langgam Jawa. Tapi lagu-lagu pop bisa, lagu-lagu barat juga bisa, lagu-lagu dangdutan juga bisa diiringi musik keroncong," ujarnya.
Sementara itu Bambang Heri, anak pertama Waljinah menerangkan, selain membuat sekolah keroncong sang ibunda juga bakal membuat sekolah pelatihan membatik di lokasi yang sama.
"Jadi ada dua tempat yang satu musik keroncong, yang satu untuk edukasi pelatihan-pelatihan batik untuk umum dan gratis," ujar Bambang.
"Walaupun tidak besar, tapi kami bikin fasilitas untuk sekali lagi tergerak meneruskan apa yang telah dilakukan oleh ibu itu diteruskan sebagai sosok musik keroncong dan juga langgam Jawa," katanya lagi.
Bambang menceritakan, bila saat pandemi Covid-19 Waljinah banyak menghabiskan waktunya di rumah untuk mengurus cucunya. Selain itu, mendengarkan lagu-lagu keroncong yang pernah diciptakannya, menjadi alternatif pilihan aktivitas sehari-harinya.
"Selama pandemi di rumah saja dengarkan musik-musik, masih sering didengarkan, saya setelkan lagu-lagu," katanya.
Editor: Nani Suherni