Misteri Pembunuhan Pemilik Warkop di Pasuruan Terungkap, 1 Pelaku di Bawah Umur 

PASURUAN, iNews.id - Misteri pembunuhan pemilik warung kopi di Pasuruan, Ghufron, akhirnya terungkap. Pelaku yakni dua pencuri yang menjarah warung milik korban. Kedua pelaku saat ini telah ditangkap polisi dan ditahan. 

Ironisya salah seorang pelaku masih di bawah umur, yakni MED (16). Sementara satu pelaku lain yakni FR (18) warga Kejayan, Pasuruan. 

Baca Juga

Polisi Tangkap 3 Pelaku Begal yang Tewaskan Karyawan Basarnas, Satu Masih Buron

Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan k asus ini terungkap setelah penyidik menemukan sandal pelaku yang tertinggal di lokasi kejadian. Selain itu, polisi juga mendapatkan fakta berdasarkan rekaman kamera CCTV milik sekolah dasar yang berada di seberang tempat kejadian perkawa (TKP). 

Dari rekaman CCTV itu terlihat kedua pelaku terburu-buru melarikan diri usai menghabisi nyawa Gufron. "Kami telah amankan barang bukti sandal pelaku serta besi dan pecahan botol yang digunakan memukul korban," katanya, Senin (1/11/2021). 

Baca Juga

Tersangka Pembacok Siswa SMK di Pabuaran Sukabumi hingga Tewas Tertangkap 

Adhi mengatakan, motif pembunuhan ini terjadi akibat penjarahan. Saat itu kedua pelaku masuk ke dalam warung untuk mencuri. Namun, aksinya dipergoki korban hingga terjadi perkelahian. 

Baca Juga

Bantu Pasangan Kekasih yang Bertengkar, Remaja di Surabaya Tewas Tenggelam

"Saya mau nyuri rokok tapi ketahuan. Akhirnya berkelahi. Saya ambil pipa dan saya pukul," kata pelaku FR di hadapan polisi. 

Tak hanya memukul, pelaku juga mengaku membacok korban sebanyak tiga kali. Luka bacok inilah yang menyebabkan korban tewas bersimbah darah. 

Dari tangan kedua pelaku, polisi mengamankan pipa besi, pecahaan botol kaca dan sepeda motor milik pelaku serta satu pasang sandal japit. Atas kasus ini kedua tersangka diancam Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup. 

Diketahui, seorang pemilik warung kopi di Jalan Raya Pasuruan-Malang tewas bersimbah darah. Hasil penyelidikan polisi, korban tewas dibunuh. 

Editor: Ihya Ulumuddin