get app
inews
Aa Text
Read Next : Bunuh Wanita gegara Emosi Cinta Ditolak, Pria di Sleman Ditahan

Mengenal Ular Kobra, Reptil Pembunuh Nomor Satu di Pulau Jawa 

Jumat, 27 Januari 2023 - 13:37:00 WIB
Mengenal Ular Kobra, Reptil Pembunuh Nomor Satu di Pulau Jawa 
Ular Kobra. (istimewa).

BLITAR, iNews.id - Kobra atau common black cobra merupakan salah satu jenis ular berwarna hitam legam dengan bisa (racun) yang mematikan. Sebagian masyarakat Jawa menyebutnya ular dumung.

Ular kobra memiliki kepala tumpul tebal dengan sisik yang jelas dan ekor berujung runcing. Soal warna, kobra tidak hanya hitam legam. Ada juga yang berwarna cokelat kemerahan, cokelat muda atau ke abu-abuan.

Ular berbisa ini suka bersarang pada lubang-lubang bekas sarang tikus. Biasanya sarang itu berada di semak pinggir sawah atau hutan, tegalan, dan pinggir sungai.

Dalam buku Ular-ular Berbisa di Jawa (1986) dijelaskan, pada dasarnya ular kobra gemar berada di alam bebas dan berkebiasaan pindah tempat di malam hari. Tiap beraktivitas sebisa mungkin menghindari kontak dengan manusia.

Kobra memiliki gerakan gesit dan tangkas. Sembari mendesis, kepalanya sontak berdiri dengan leher melebar bila merasa terancam. Lebar leher si jantan melebihi betina. Gestur agresif ini yang membedakan kobra dengan ular lainnya.

Ular kobra membela diri dengan cara menyemburkan bisa dan mematuk. Jarak bisa yang disemburkan mampu mencapai sejauh 2 meter. Sasarannya mata dan dapat mengakibatkan kebutaan.

Namun buta yang diakibatkan bersifat sementara, yakni 15 menit asalkan mata segera dicuci atau dirambang (direndam) dengan air bersih. Bisa ular kobra (neurotoxin) berwarna bening dan berbau amis, mirip bau amis putih telur ayam.

Kobra yang memiliki panjang maksimal sampai 1,6 meter itu, juga berkarakter predator. Selain memangsa tikus, katak, dan burung, untuk makan kobra juga menyantap ular jenis lain.

Meski semburan bisa yang mengenai mata hanya menimbulkan kebutaan sementara, patukan ular kobra berakibat mematikan. Jika tak segera tertangani, racun yang bercampur darah dalam tubuh dapat menyebabkan kematian.

Selain di Jawa, persebaran ular kobra berada di wilayah Sumatera, Kalimantan, Lombok, Sumbawa, Flores dan Alor. Dari data yang dihimpun, sepanjang tahun 2018-2019, sebanyak 51 warga Jawa Barat menjadi korban gigitan ular.

Dalam kasus itu 10 orang di antaranya meninggal dunia. Dari semua kasus gigitan ular yang terjadi, 12 kasus di antaranya adalah akibat digigit ular kobra.

Pada tahun 2021 dan 2022, dua orang, yakni masing-masing warga Kabupaten Blitar dan Trenggalek Jawa Timur, tewas digigit ular. Salah satu korban merupakan anggota kepolisian.     

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut