get app
inews
Aa Text
Read Next : Ratas di Kertanegara, Prabowo Minta Siapkan 2.000 Talenta Muda untuk di BUMN dan Swasta

Mengenal Terenavindu, Guru dan Penasihat Raja Singasari yang Andal

Sabtu, 11 Juni 2022 - 09:41:00 WIB
Mengenal Terenavindu, Guru dan Penasihat Raja Singasari yang Andal
Raja Kertanegara (Okezone/Istimewa)

SURABAYA, iNews.id - Kertanagara merupakan raja terakhir Kerajaan Singasari. Dia dikenal sebagai raja yang congkak dan tak mudah mendengarkan pendapat orang lain. Bahkan, Raja Kertanagara juga kerap kali memecat pejabat yang tak sependapat dengannya.

Namun dibalik sosoknya yang keras dan terkesan egois, dia memiliki seorang kawan akrab sekaligus menjadi guru penasihatnya bernama Terenavindu. Sebagaimana Earl Drake mengisahkan pada bukunya "Gayatri Rajapatni", Terenavindu juga merupakan seorang resi Buddhis yang paling terpelajar. 

Terenavindu juga-lah yang menjadi guru paruh waktu bagi anak bungsunya Gayatri. Bersama Terenavindu, Gayatri belajar topik-topik serius yang telah didalami sang ayah. Hal ini pula yang menuntunnya menjadi seorang raja adil dan bijaksana. 

Bahkan dikisahkan Kertanagara meminta pendapat Terenavindu mengenai strategi mengerahkan pasukan demi menuntaskan kebijakan ekspedisi Pamalayu, yang berimbas pada kosongnya prajurit yang menjaga wilayah ibu kota Kerajaan Singasari.

Karena keinginan kuat Kertanagara, istana Singasari tersisa dua divisi pengawal istana yang dipimpin oleh Pangeran Wijaya dan Pangeran Ardharaja. Hal ini membuat pertentangan dan perdebatan di internal pejabat istana sendiri.

Terenavindu mengemukakan, tindakan Raja Kertanagara memang masuk akal mengirim pasukan utamanya ke medan perang, demi menyergap musuh dari luar demi memenuhi misi ekspedisi Pamalayu, daripada menungggu serangan Khubilai Khan di tanah Singasari.

Terenavindu juga sependapat dengan raja mengenai kemungkinan serangan dari Kediri yang dianggap kecil. Terenavindu juga beranggapan tak etis apabila Kediri betul-betul menyerang Kerajaan Singasari, di saat tengah mengendurkan pertahannya demi melindungi seluruh Jawa.

Di sisi lain Terenavindu juga mengingatkan tidak semua tindakan Kertanagara logis dan memiliki nilai etis. Pasalnya Kertanagara dianggap mengambil tindakannya didasari pada dorongan impulsive dan tujuan egois berjangka pendek semata. 

Terenavindu justru berharap pasukan Mongol yang tengah menuju wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari untuk mengganggu misi Ekspedisi Pamalayu bisa luluh lantak akibat badai yang menghadang armada militer Kekaisaran Mongol di bawah pimpinan Khubilai Khan.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut