Mayat Lelaki Tanpa Busana Gegerkan Warga Mojokerto

MOJOKERTO, iNews – Mayat lelaki paruh baya ditemukan tanpa busana di kebun tebu, tepatnya di tepi Jalan Raya Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (16/3/2018). Belum ditemukan luka bekas penganiayaan, namun tampak mengalir darah dari bagian kedua telinga yang diduga korban pembunuhan dan baru saja berbuat mesum.
Informasi yang dihimpun iNews, identitas korban diketahui bernama Muhammad Safii Has (56) warga Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Mayat korban pertama kali ditemukan oleh pemilik ladang, yakni Kasmari, saat menjalankan rutinitas kesehariannya memeriksa kebun tebunya. Saat akan masuk ke dalam ladang tebu, tiba-tiba ia melihat sesosok mayat di antara rimbunan batang tebu. Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jetis.
Menindaklanjuti laporan warga, polisi langsung menuju lokasi penemuan mayat dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas juga mengidentifikasi korban yang berprofesi sebagai pedagang tersebut. Tak jauh dari lokasi mayat, polisi menemukan pakaian, jaket dan celana korban berserakan, serta kondom bekas pakai. Sementara diseberang jalan dari TKP, terdapat sepeda motor dan helm milik korban.
Seusai olah TKP, polisi langsung membawa jasad ke rumah sakit (RS) untuk kepentingan autopsi dan menyelidiki penyebab pasti kematian korban. Tak berselang lama, keluarga korban yang diberitahukan atas peristiwa itu mendatangi RS.
Istri dan anak korban tampak menangis histeris melihat kondisi jasad almarhum Syafii. Sang istri bahkan beberapa kali pingsan dan terpaksa dievakuasi ke tempat aman. “Saya diberitakukan saksi Pak Kasmari ada sesosok mayat di ladangnya. Saya cek dan langsung menghubungi pihak berwajib,” kata Ketua RT setempat, Suwaji.
Sementara itu, Kapolsek Jetis, AKP Subiyanto membenarkan korban ditemukan dengan kondisi telanjang. Secara kasat mata tidak tampak bekas penganiayaan, namun ada darah keluar dari telinga.
“Saat ditemukan korban dalam kondisi tanpa busana dengan posisi hendak berbuat sesuatu. Kami masih akan menyelidiki untuk mengungkap penyebab kematian korban,” kata Subiyanto.
Editor: Donald Karouw