get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Jatim Ungkap 1.443 Kasus selama Operasi Sikat Semeru, 1.135 Tersangka Ditangkap

Massa Desak Polda Jatim Usut Tuntas Kasus Ujaran Kebencian Ahmad Dhani

Senin, 01 Oktober 2018 - 16:22:00 WIB
Massa Desak Polda Jatim Usut Tuntas Kasus Ujaran Kebencian Ahmad Dhani
Massa dari Aliansi Masyarakat Peduli (AMP) Jawa Timur saat berunjuk rasa mendesak Polda Jatim segera menuntaskan kasus ujaran kebencian yang dilakukan Ahmad Dhani. (Foto:iNews.id/Ihya' Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id - Ratusan masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli (AMP) Jawa Timur menggelar aksi di depan Polrestabes Surabaya, Senin (1/10/2018). Mereka mendukung Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya untuk segera menuntaskan kasus ujaran kebencian yang diduga dilakukan musisi Ahmad Dhani Prasetyo (ADP).

Beberapa spanduk bertuliskan “Dukung Polda Jatim dan Polrestabes usut kasus ADP”, “Waspada Mulut Ahmad Dhani” dan “Pak Polisi Tangkap segera Ahmad Dhani”, mereka bentangkan.

Pada aksi tersebut, mereka juga mendukung penuh rekan aktivis Koalisi Bela NKRI untuk terus mengawal proses hukum terhadap mantan pentolan Dewa 19. "Kami dari AMP Jatim mendukung dan menuntut Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya untuk mengusut tuntas kasus pidana yang melibatkan Ahmad Dhani secara profesional dan transparan," ujar Koordibator Aksi, Syahroni di sela-sela orasinya.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Jatim agar tidak mudah percaya terhadap oknum-oknum kelompok tersebut yang sering bermasalah dengan hukum. Terutama terkait dengan kasus dugaan penipuan dan ujaran kebencian gerakan #2019GantiPresiden. "Sampai sekarang kan belum jelas apakah murni sebagai gerakan masyarakat murni atau partai politik," ucapnya.

Menurut Syahroni, tujuan aksi kali ini menuntut Polda Jatim dan Polrestabes terhadap ujaran kebencian yang dilakukan Ahmad Dhani. "Kami sangat mendukung pihak kepolisian dan menyentuh kasus Ahmad Dhani. Jelas kata- idiot melukai masyarakat Jatim khususnya Surabaya. Dia juga tidak mencerminkan nilai-nilai Arek Suroboyo," katanya.

"Contohnya berorasi menebar ujaran kebencian terhadap pemerintahan yang sah serta kebencian terhadap kelompok tertentu. Sehingga mengakibatkan permusuhan antarsesama anak bangsa," kata Syahroni.

Dia menyebut, kehadiran Ahmad Dhani, Neno Warisman dan Ratna Sarumpaet menjadi ikon kontrovesi, setidaknya dalam dua tahun terakhir. "Pernyataan-pernyataan mereka kerap melawan arus dan menimbulkan konflik dan menyebabkan rasa curiga sehingga masyarakat menjadi terkotak-kotak," katanya.

Bahkan, kata Syahroni, Amhad Dhani sering mengeluarkan ujaran-ujaran provokatif yang merendahkan kewibawaan Presiden Joko Widodo. Sehingga kelompok mahasiswa dan kaum intelektual hingga masyarakat umum yang ingin bergabung menjadi ragu-ragu.

Salah satunya, adalah ucapan Ahmad Dhani yang menyebut para pendemo #2019GantiPresiden adalah idiot. Ucapan tersebut disampaikan Ahmad Dhani saat berada di Hotel Majapahit dan viral.

Vlog itu pula yang lantas memantik reaksi keras masyarakat Jawa Timur, hingga berujung pelaporan oleh Koalisi Bela NKRI  ke Polda Jatim. Karena itu, pihaknya mendukung upaya kepolisian untuk menhusut. Sebab,  selain tidak beretika, ujaran tersebut juga menimbulkan kebencian.

"Merendahkan sesama anak bangsa teruatama warga Jawa Timur tidaklah etis. Apalagi Ahmad Dhani merupakan musisi dan Kader salah satu parpol yang seharusnya lebih menjaga marwah, akhlak dan tutur katanya," katanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut