get app
inews
Aa Text
Read Next : Mahasiswa Untag Nilai Kematian Dosen Dwinanda Linchia Levi Penuh Kejangggalan

Mantan Kombatan Ali Fauzi Ajak Mahasiswa ITS Berani Lawan Radikalisme

Selasa, 02 Agustus 2022 - 17:58:00 WIB
Mantan Kombatan Ali Fauzi Ajak Mahasiswa ITS Berani Lawan Radikalisme
Mantan kombatan Ali Fauzi saat memberikan materi di depan mahasiswa ITS, Selasa (2/8/2022). (Foto: Sindonews/Aan Haryono).

SURABAYA, iNews.id - Mantan kombatan Ali Fauzi Manzi mengajak para mahasiswa untuk berani melawan radikalisme. Seruan itu disampaikan pelaku bom Bali tahun 2002 saat Pelatihan Spiritual dan Kebangsaan (PSB) di Graha Sepuluh Nopember ITS, Selasa (2/8/2022).

Lelaki yang kini aktif sebagai seorang ustaz ini berbagi pengalaman hidupnya agar tidak diikuti oleh para generasi muda saat ini. Dia mengaku bahwa dulunya dikenal sebagai ahli perakit bom di berbagai organisasi radikal yang diikutinya. “Saya pernah satu kelompok dengan Abu Bakar Ba’asyir di Malaysia,” kata pendiri Yayasan Lingkar Perdamaian ini.

Ali yang sudah terasimilasi ini menyebutkan, pada tahun 2015 - 2022 lebih dari 3.000 orang terduga teroris telah ditangkap. Jumlah ini bahkan melebihi jumlah penangkapan pada periode 2002-2014 lalu. Dia membeberkan hasil riset Marc Sageman yang menunjukkan faktor terbesar orang untuk bergabung dengan jaringan radikalisme dikarenakan faktor friendship dan kinship (pertemanan dan kekeluargaan).

“Saya dulu bersama saudara saya dalam menjalankan pengalaman menyedihkan ini,” kata adik kandung Amrozi, pelaku bom Bali yang telah dihukum mati. 

Ali menjelaskan, radikalisasi bukanlah sebuah produk dari keputusan yang singkat, tetapi hasil dari sebuah proses panjang. Menurut pengalamannya, proses ini terjadi dengan perlahan-lahan mendorong seseorang untuk berkomitmen pada aksi kekerasan atas nama Tuhan. Namun alasan yang membuat anggotanya tetap tinggal yakni, adanya dukungan sesama anggota.

Lebih dalam, Ali mengungkapkan bahwa pada dasarnya komunitas teroris itu menyediakan dua support kepada para anggotanya. Pertama yakni support moral, hal ini dapat terbentuk melalui pemberian pemahaman radikal kepada para anggotanya dengan pengajian, idad, rihlah, mukhoyamah, dan sebagainya. Kedua yakni support material seperti halnya bantuan pendidikan, lapangan kerja, bantuan kesehatan, dan lain-lain.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut