get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Sumenep Lewat Darat dan Laut, Mana yang Paling Seru?

Mahfud MD Pulang Kampung ke Pulau Garam, Kenapa Madura Dijuluki Sebutan Itu?

Senin, 20 November 2023 - 08:55:00 WIB
Mahfud MD Pulang Kampung ke Pulau Garam, Kenapa Madura Dijuluki Sebutan Itu?
Mahfud MD Pulang Kampung ke Pulau Garam, Disambut Ribuan Warga di Suramadu (Foto: Istimewa)

MADURA, iNews.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mengunjungi kampung halamannya, Pulau Garam atau Madura, pada Sabtu (18/11/2023). Lalu kenapa Madura dijuluki Pulau garam?

Kedatangan Mahfud menjadi perhatian utama setelah penetapannya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mahfud pun disambut meriah warga Madura, terutama di ujung Jembatan Suramadu Surabaya.

Ribuan warga dari berbagai kabupaten di Pulau Garam, termasuk Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, bersatu untuk menyambut Sang Putra Terbaik Madura. 

Dalam momen tersebut, Mahfud MD memberikan salam tiga jari kepada para pendukungnya, yang direspons dengan antusias. Mahfud juga menyampaikan pesan untuk menjaga kondusifitas dan melestarikan demokrasi yang baik dan adil.

Kenapa Madura Dijuluki Pulau Garam?

Jembatan Suramadu (Foto: Antara)
Jembatan Suramadu (Foto: Antara)

Pulau Madura, secara administratif masuk wilayah Provinsi Jawa Timur, terletak di lepas pantai timur Jawa Timur dan dibatasi oleh Selat Madura. Terdiri dari empat wilayah kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, Pulau Madura dikenal sebagai Pulau Garam. Tapi, apa sebenarnya latar belakang sebutan tersebut?

Asal Usul Julukan Pulau Garam untuk Madura

Asal Usul Julukan Pulau Garam (Foto: Antara)
Asal Usul Julukan Pulau Garam (Foto: Antara)

Secara geografis, Pulau Madura memiliki panjang sekitar 190 kilometer dan luas keseluruhan mencapai 5.505 kilometer persegi. Pulau ini mendapatkan julukan "Pulau Garam" karena menjadi salah satu produsen garam terbesar di Indonesia. Setiap kabupaten di Pulau Madura memiliki tambak garam rakyat dengan kapasitas produksi yang signifikan.

Proses pembuatan garam, dikenal sebagai "Madurese," melibatkan penjemuran air laut untuk memanen kristal garam laut sebelum diolah untuk kepentingan industri dan konsumsi. Para petani garam tradisional memindahkan air laut antar ember garam, memungkinkan mereka mengambil garam dari lapisan terbawah hingga atas.

Data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2017 mencatat bahwa Sumenep, salah satu kabupaten di Pulau Madura, menjadi produsen garam terbesar kedua di Indonesia. Produksi garam Sumenep mencapai 126.662 ton dari total produksi garam Jawa Timur sebesar 372.728 ton. Sementara Indramayu, Jawa Barat, menempati peringkat pertama dengan produksi garam sebesar 167.930 ton.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut