Leptospirosis Mulai Mengancam, Warga Surabaya Diminta Waspada
SURABAYA, iNews.id – Warga Surabaya, Jawa Timur diminta mewaspadai penyakit yang kerap muncul di musim hujan. Tak hanya demam berdarah, penyakit kencing tikus (leptospirosis) juga perlu diwaspadai karena sudah mengancam kesehatan warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, tidak hanya nyamuk yang selama ini menjadi penular penyakit demam berdarah atau cikungunya, tikus juga bisa menjadi perantara penyakit leptospirosis bila ternyata urine atau darahnya mengandung bakteri leptospira.
Seperti kasus dugaan leptospirosis yang menimpa keluarga di Dukuh Karangan Gang 5 RT 10/ RW 03, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung.
"Kejadian yang menimpa keluarga di Kelurahan Babatan tersebut, masih diduga (terjangkit leptospirosis). Sudah dilakukan pemeriksaan cepat (rapid test) ibunya (Suparmi) dan negatif. Kalau untuk bapaknya masih suspect karena belum ada hasil ceknya, itu hasilnya nanti 7-10 hari. Untuk tikusnya, kami sudah ambil untuk dicek ke Salatiga guna melihat apakah ada bakteri lestospira,” ujar Febria Rahmanita, Rabu (22/11/2017).
Menurut Febria, di kawasan tersebut memang banyak ditemukan tikus. Petugas linmas dan warga menemukan 28 tikus di kawasan tersebut.
“Untuk daerah sini akan kami pantau selama 15 hari ke depan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan,” ucap dia.
Kasus suspect lepstospirosis di Dukuh Karangan tersebut langsung direspons Pemkot Surabaya dengan membersihkan lingkungan dan merenovasi rumah korban.
“Memang ada usulan rehabilitasi rumah melalui program RSDK (Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh). Tetapi, ini belum bisa dilakukan. Sebab, rumah tersebut bukan milik Sukatono. Melainkan saudaranya," ucapnya.
Editor: Kastolani Marzuki