Lebaran, Ini Tempat Wisata di Malang Raya yang Bisa Jadi Referensi Berlibur
MALANG, iNews.id - Dua daerah di Malang Raya bersiap menyambut pemudik dan wisatawan yang akan berlibur Lebaran. Di Kabupaten Malang misalnya, pemerintah daerah telah melakukan serangkaian koordinasi melibatkan instansi terkait, termasuk pelaku-pelaku wisata di Kabupaten Malang.
"Hampir secara keseluruhan tempat wisata di Kabupaten Malang melakukan pertemuan dengan Polres juga. Kemudian kita tindak lanjuti di lapangan dengan Dinas Pariwisata, secara internal dan Satpol PP," ucap Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Selasa (18/4/2023).
Didik mengungkapkan, ada sejumlah lokasi wisata yang diprediksi bakal dipadati pemudik dan masyarakat yang berwisata selama masa libur Hari Raya Idul Fitri. Beberapa destinasi seperti Wisata Sumbermaron, di Kecamatan Pagelaran, Wisata Boonpring di Desa Wisata Sanankerto, Kecamatan Turen, Desa Wisata Pujon, dan Kebun Teh Wonosari, di Kecamatan Lawang, menjadi referensi masyarakat yang mudik ke Kabupaten Malang.
"Malang ini punya wilayah pantai dan pegunungan. Ada wisata edukasi. Mungkin selatan ini akan kita perkirakan agak kurang. Karena, kondisi jalan agak rusak. Maka disiapkan wisata lain, seperti Sumbermaron, Turen, Pujon, Wonosari, dan lainnya," katanya.
Sementara itu di Kota Batu melalui PJs Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menuturkan, pihaknya juga telah bersiap menyambut wisatawan yang datang. Pemerintah Kota (Pemkot) Batu memprediksi akan ada 500-600.000 an wisatawan yang datang ke Kota Batu selama masa Lebaran.
"Kami sudah melakukan rapat-rapat dengan pihak pengamanan dan objek wisata, di 2021 kita 135.000 wisatawan yang masuk, 2022 itu 430.000-an untuk wisatawan, target kami di 2023 sekitar 500 sampai 600.000-an," ujar Aries terpisah.
Menurutnya, sejumlah wisata yang selama ini ada di Kota Batu, menjadi referensi untuk berlibur. Sedangkan ada beberapa wisata yang dikelola oleh desa wisata dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga jadi pilihan, seperti Wisata Mal Bunga yang ada di Desa Sidomulyo.
"Objek wisata desa-desa ini sudah mulai dikerjakan oleh BPD BPD desa, BUMDES, yang sekarang sangat luar biasa sekarang, contoh wisata bunga itu hampir miliaran omzetnya Sidomulyo," tuturnya.
Untuk menanggulangi masih adanya pandemi Covid-19, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan jajaran Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), pelaku-pelaku wisata, dan stakeholder lain untuk memperketat protokol kesehatan (Prokes). Ia yakin Prokes ditaati oleh pengelola wisata maupun dari wisatawan yang hadir.
"Insya Allah tidak, karena objek wisata sudah menerapkan protokol kesehatan yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin