Laris Manis, Kucing Sultan Asal Malang Ini Pernah Dibeli Kekasih Thariq Halilintar
MALANG, iNews.id - Kucing Sultan hasil budi daya peternak Febrian Permana Putra sudah banyak terjual hingga luar kota. Bahkan, salah satu kucingnya pernah dibeli kekasih artis Thariq Halilintar.
Kucing ras Eropa dan Amerika milik Febrian memang terbilang langka, sehingga meskipun harganya mahal melebihi motor, peminatnya tetap banyak. Beberapa kucing Febrian yang banyak diminati yakni Scottish Fold, British Shorthair, Minskin, hingga Gaelic.
Ebi, sapaan akrabnya menuturkan selama empat tahun berjalan bisnis pengembangbiakkan kucing-kucing ras Eropa ini sudah menghasilkan cuan lumayan menjanjikan. Harganya mahal dari masing-masing ekornya tak membuat para penggila hobi kucing-kucing mengurungkan niatnya membeli kucing-kucing ras per ekornya dengan harga lebih dari sepeda motor satu unit itu.
"Kita nyasarnya para penghobi kucing, biasanya mereka nyari kucing yang ras-ras unik, itu market kita," ucap Ebi ditemui di rumahnya di Perumahan Griya Amorf 13 D 21, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Pria berusia 32 tahun ini mengaku pemasarannya memanfaatkan sarana teknologi media sosial dan marketplace dengan label Catrie Petshop. Pembelinya pun datang dari beranekaragam wilayah di Indonesia mulai dari Malang Raya sendiri, Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan, hingga sejauh di Papua.
"Kalau yang pengiriman luar Pulau Jawa itu pakai pesawat, kalau yang di Papua kemarin naik kapal laut, tapi ada yang mendampingi selama perjalanan jadi tetap terawat sampai sana. Total dua minggu pengiriman perjalanannya," katanya.
Para pembeli itu pun datang dari beragam latarbelakang salah satunya influencer, pengusaha, hingga artis. Bahkan salah satu kucing yang pernah dibeli Thariq Halilintar dan kekasihnya disebutnya dikembangbiakkan olehnya. Hal ini terungkap saat kucing itu terekspose di Instagram pribadi kekasih Fuji.
"Itu sepertinya beli dari saya, tapi sudah melalui orang ketiga. Karena dari fotonya dari Fuji bentuk dan cirinya sama dengan yang pernah kami kembangkan di sini," ujarnya.
Dia menilai bisnis pengembangbiakkan kucing-kucing ras Eropa dan Amerika sejauh ini masih menghasilkan. Bahkan peminatnya kian beragam kendati harga termurah anakannya berada di angka Rp5 juta.
"Kalau dari sisi harga memang sedikit di atas, tapi kalau dari perawatan hampir sama dengan kayak kucing-kucing ras Persia gitu," ujarnya.
Bicara keuntungan per bulannya Ebi tak lagi menghitungnya sebab setiap bulannya dipastikan ada beberapa ekor kucing rasnya yang laku terjual. "Kalau dari kita perawatan yang perlu diperhatikan agar tetap sehat, tidak stress. Sebulan sekali dokter hewan ke sini, ngecek kesehatannya gimana, dikasih vitamin, dan obat jika ada yang sakit," ujarnya.
Tak heran bila dengan perawatan maksimal dan keunikan bentuk fisik kucing-kucing ras Eropa dan Amerika ini dihargai selangit. Satu kucing indukan ras Brittish Shorthair berusia tiga tahun saja pernah laku Rp 55 juta.
"Kalau normalnya di angka Rp25-30 jutaan itu untuk indukannya. Termurah indukan Rp 10 jutaan, tergantung keunikannya juga," katanya.
Ia mengawali kisah mengembangbiakkan dan hobi memelihara kucing ras Persia sejak 2010. Namun sejak empat tahun terakhir ia memutuskan beralih ke ras kucing dengan lebih mahal yakni ras-ras kucing dari Eropa dan Amerika, seperti Scottish Fold, British Shorthair, Minskin, hingga Gaelic yang merupakan hasil perkawinan silang Munchkin dengan Scottish Kits.
Keunikan kucing ini tampak pada bulunya dan bentuk fisiknya. Kucing Minskin bahkan memiliki warna kelopak mata yang berbeda, kelopak mata berwarna biru di mata kiri dan hitam di mata kanannya.
Ras Gaelic bahkan memiliki tubuh lebih pendek dari kucing-kucing pada umumnya. Sementara kucing dengan ras Scottish Fold memiliki ciri khas pada telinganya yang melipat.
"Dari hobi melihara kucing, hingga akhirnya menghasilkan, akhirnya update ke kucing ras-ras yang lagi hits kayak gini," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin