get app
inews
Aa Text
Read Next : Respons Bobby Nasution Dipecat PDIP: Saya Kan Gerindra Sudah dari Kemarin

La Nyalla Gagal Dapat Koalisi, Gerindra Pertimbangkan Nama Lain

Rabu, 20 Desember 2017 - 13:57:00 WIB
La Nyalla Gagal Dapat Koalisi, Gerindra Pertimbangkan Nama Lain
Kantor DPD Gerindra Jatim masih sepi, Rabu (20/12/2017) siang. Padahal, hari ini batas akhir kepastian dukungan Gerindra untuk Ketua Kadin La Nyalla Mattaliti. (Foto: iNews.id/Ihya' Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id - DPD Gerindra Jawa Timur (Jatim) mempertimbangkan nama lain di luar Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) La Nyalla Mahmud Mattaliti untuk maju jadi calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Opsi ini menjadi alternatif bila Nyalla tak kunjung mendapatkan partai mitra koalisi yang dibutuhkan Gerindra.

Langkah ini diambil sebagai ikhtiar Gerindra untuk tetap membentuk poros baru, di luar dua poros yang sudah ada saat ini. Mereka optimistis, sisa waktu setengah bulan sebelum pendaftaran Pilgub Jatim di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 8 Januari 2018 mendatang, bisa dimanfaatkan dengan baik.

“Kan pak Nyalla sudah kami kasih kesempatan. Kalau sampai hari ini beliau tidak bisa, maka surat itu dengan sendirinya tidak berlaku lagi. Tetapi, kami masih bisa membentuk poros baru. Tentu kami suguhkan tokoh masyarakat Jawa Timur yang memiliki kapasitas bagus yang diharapkan masyarakat di luar nama La Nyalla,” ungkap Ketua DPD Gerindra Jatim Supriyatno di Surabaya, Rabu (20/12/2017).

Supriyatno tidak menyebut tokoh pengganti yang dimaksud, termasuk kriterianya. Terpenting, tokoh yang dijagokan bisa diterima oleh calon partai koalisi sehingga memenuhi syarat untuk mendaftar.  

Namun, bila opsi tersebut belum juga membuahkan hasil, Supriyatno menyiapkan dua opsi lain. Pertama, bergabung dengan salah satu poros yang sudah ada. Kedua, bersikap abstain atau tidak mendukung kedua-duanya. “Opsi lain, kami akan mendukung calon yang sudah ada. Apakah nanti kami mendukung Gus Ipul atau mendukung bu Khofifah,” katanya.

Wakil Ketua Komisi XI DPR ini menjelaskan, selama ini komunikasi Partai Gerindra dengan kedua calon di atas sudah berjalan cukup baik. Komunikasi yang baik tentu sangat membantu jika nanti Gerindra memilih opsi kedua. “Kami komunikasi terus dengan Gus Ipul dan juga dengan Khofifah. Beliau-beliau sering menghubungi saya, baik secara langsung maupun lewat orang-orangnya,” tuturnya.

Terkait sikap abstain, bagi Supriyatno juga sangat memungkinkan. Apalagi kedua calon, Khofifah maupun Gus Ipul, sama-sama tokoh NU. “Ini bagian dari menghormati kiai-kiai baik yang ada di Gus Ipul maupun kiai-kiai yang ada di kubu Khofifah karena sama-sama orang NU yang maju,” pungkasnya.

Partai Gerindra sebelumnya resmi menunjuk La Nyalla Mattalitti untuk maju sebagai bakal cagub Jatim. La Nyalla memperoleh surat mandat resmi dari Partai Gerindra yang ditandatangani langsung Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani, dengan nomor surat 12-0036/B/DPP-GERINDRA/ Pilkada/2017. Surat tersebut ditandatangani pada 10 Desember 2017.

Dalam surat tersebut, tertera beberapa syarat yang harus dipenuhi La Nyalla bila ingin maju sebagai cagub dari Partai Gerindra. Salah satunya, memastikan dukungan dari partai lain untuk melengkapi persyaratan pencalonan dan menyiapkan kelengkapan pemenangan. Surat tersebut juga memberi batas waktu hingga 20 Desember 2018 kepada La Nyalla. Namun, jika pada batas waktu yang ditentukan belum terpenuhi, maka surat itu otomatis tidak berlaku.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut