KUR BRI dan Perjuangan Nur Kholis Selamatkan Tradisi
SURABAYA, iNews.id - Nur Kholis (42) menangis haru saat namanya disebut pada Sidang Paripurna Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur di Gedung DPRD 2022 lalu. Laki-laki kelahiran Sukodadi Kabupaten Lamongan itu tak menyangka bisa berdiri di sidang terhormat sebagai pemenang I produsen kain batik tingkat Jawa Timur.
Dengan tubuh bergetar dia tersenyum, lalu membungkukkan badan di hadapan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan pimpinan DPRD sebagai tanda hormat dan terima kasih. Berkali-kali dia juga mengucap syukur atas apa yang diraih saat itu.

"Terma kasih masyarakat Jatim. Terharu berada di sini," ucapnya sambil meneteskan air mata.
Nur Kholis memang tidak pernah bermimpi bakal mendapat penghargaan atas usaha batik yang dia rintis selama ini. Bagi dia, bisa menghidupi keluarga dari usaha batik itu sudah lebih dari cukup. Itu sebabnya dia merasa tersanjung atas penghormatan luar biasa itu.
Nur Kholis teringat bagaimana dia nyaris putus asa saat masa sewa toko, tempat dia berdagang batik di Kecamatan Bungah 2011 lalu habis dan diminta pemiliknya. Sementara uang tabungan tak cukup karena harus diputar lagi untuk kulakan dan kebutuhan rumah tangga.
Ya, tahun 2011 merupakan masa-masa sulit Nur Kholis menjalankan usahanya. Selain belum memproduksi batik sendiri, dia juga tidak memiliki tempat sendiri untuk berjualan.
Satu-satunya lapak hanyalah ruko berukuran 3x3 di Kecamatan Bungah Gresik yang disewa dari seorang warga seharga Rp10 juta per tahun. "Maka bingung juga saat waktu sewa itu habis dan uang untuk perpanjangan tidak ada," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin