Kota Surabaya Disebut Kota Pahlawan, Kenapa? Ini Sejarah Singkatnya
Atas perintah Letjen Philip Christison, Inggris mengerahkan 24.000 pasukan untuk mengepung Surabaya. Tak hanya itu, pada 9 November mereka juga mengeluarkan ultimatum, isinya meminta milisi Indonesia untuk menyerah.
Tetapi, arek-arek Suroboyo, milisi Indonesi bergeming, hingga pertempuran sengit pun pecah pada 10 November 1945. Saat itu, pasukan Inggris menjatuhkan bom, memorakporandakan pusat Kota Surabaya, sekaligus menewaskan ribuan milisi Indonesia.

Pertempuran sengit itu berlangsung selama tiga minggu. Sengitnya pertempuran itu membuat medan perang Surabaya dijuluki “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit.
Diperkirakan sekitar 20.000 rakyat Surabaya tewas dalam pertempuran ini. Sementara pusat Kota Surabaya hancur lebur oleh bom. Pertempuran ini pula yang memaksa 150.000 warga Surabaya mengungsi. Sedangkan dari pihak Inggris, tercatat sekitar 1.600 tentara tewas.
Pertempuran 10 November ini pun menjadi yang paling berdarah bagi tentara Inggris pada dekade 1940-an. Sebaliknya, pertempuran ini juga menunjukkan betapa gigihnya arek-areka Suroboyo dan bangsa Indonesia mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Editor: Ihya Ulumuddin