get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Video Perempuan Tanpa Busana Ludahi Alquran, Publik Murka!

Kota dengan Penurunan Muka Tanah Terbesar di Indonesia, Nomor 3 Terancam Tenggelam Tahun 2050

Selasa, 31 Mei 2022 - 15:19:00 WIB
Kota dengan Penurunan Muka Tanah Terbesar di Indonesia, Nomor 3 Terancam Tenggelam Tahun 2050
Ilustrasi penurunan muka tanah yang menyebabkan sejumlah kota besar di Indonesia terancam tenggelam. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNews.id - Penurunan muka tanah menjadi ancaman tenggelamnya kota-kota besar di Indonesia. Fakta ini tak mampu dihindari seluruh wilayah di dunia.

Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya penurunan muka tanah. Mulai dari kondisi iklim yang membuat permukaan air laut naik hingga penggunaan air tanah berlebihan yang bisa sebabkan kota tenggelam.

Berikut 5 wilayah di Indonesia yang mengalami penurunan muka tanah :

1. DKI Jakarta

Sejumlah wilayah di Jakarta Utara kebanjiran setelah diguyur hujan deras sejak pagi, Selasa (16/2/2021). (Foto: Yohannes Tobing/ Sindonws).
Sejumlah wilayah di Jakarta Utara kebanjiran setelah diguyur hujan deras sejak pagi, Selasa (16/2/2021). (Foto: Yohannes Tobing/ Sindonws).

Sebagai wilayah metropolitan, DKI Jakarta merupakan provinsi yang sangat padat dan menjadi sentral pergerakan ekonomi. Menurut data yang dimiliki BPS, total penduduk DKI Jakarta di tahun 2020 mencapai 10,5 juta jiwa dengan kelompok terbesar berada di usia 35 hingga 39 (974.357 jiwa).

Satu permasalahan yang tak kunjung usai di Jakarta adalah banjir. Demi mengurangi intensitas banjir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan mekansime pajak tanah guna membantasi penyedotan air tanah.

Menilik imbas dari penyedotan air tanah yang berlebihan, muka tanah DKI Jakarta pun terus mengalami penurunan. Data yang dipublikasi oleh Pusfatja (Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh) LAPAN menyebut, provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan muka tanah berkisar antara 0,1 sampai 8 cm dan terjadi di tahun 2015 – 2020.

LAPAN melakukan pengambilan data tersebut dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh dan berbasis pada SAR atau Synthetic Aperture Radar.

2. Jawa Tengah (Pekalongan dan Semarang)

Dua kota di Jawa Tengah yakni Pekalongan dan Semarang juga rentan mengalami penurunan muka tanah. Data LAPAN selama tahun 2015 sampai 2020, penurunan muka tanah di Pekalongan sekitar 2,1 sampai 11 cm per tahun.

Sementara di Semarang mengalami penurunan muka tanah sebanyak 0,9 hingga 6 cm per tahun.

Penurunan muka tanah yang ada di wilayah-wilayah tersebut jauh lebih besar ketimbang Jakarta karena memiliki luas area di bawah permukaan laut yang lebih besar dibanding Jakarta.

Anggota kelompok keilmuwan Geodesi ITB Heri Andreas mengungkapkan, jika tidak dilakukan mitigasi yang baik, maka besar kemungkinan Pekalongan dan Semarang akan sangat rentan dibandingkan dengan Jakarta (dilansir dari laman Kelompok Ilmu Geodesi ITB, 5 Agustus 2021).

Saat ini, Pekalongan berada di ketinggian 100 cm di atas permukaan laut. Apabila permukaan tanah terus mengalami penurunan, maka kota ini terancam tenggelam di tahun 2036.

Sementara Semarang, wilayah ini sebenarnya berada di dataran tinggi dengan rata-rata ketinggian wilayahnya mencapai 544 cm di atas permukaan laut. Banyak pihak memprediksi, kota ini terancam tenggelam di tahun 2050 jika tidak segera menerapkan mitigasi terbaiknya.

Korban banjir di Pekalongan mengungsi di Masjid Pabrik Dupantex Desa Pacar Tirto, Jumat (21/2/2020). (Foto: iNews/Suryono)
Korban banjir di Pekalongan mengungsi di Masjid Pabrik Dupantex Desa Pacar Tirto, Jumat (21/2/2020). (Foto: iNews/Suryono)

3. Jawa Timur (Surabaya)

Ibu kota provinsi Jawa Timur, Surabaya mengalami penurunan muka tanah sebesar 0,3 – 4,3 cm di tahun 2015 sampai 2020. Bahkan, Surabaya merupakan kota terendah di Jawa Timur dan terancam tenggelam di tahun 2050.

BRIN melalui keterangan resminya pada 5 Oktober 2021 menyebut adanya penurunan tanah di beberapa kota besar, termasuk Surabaya disebabkan karena pemanasan global yang berimbas pada kenaikan air laut. Dalam beberapa tahun mendatang, kota ini dikhawatirkan akan tenggelam.

Puluhan sepeda motor yang diparkir di kompleks Jalan Darmo, Surabaya terendam banjir akibat hujan deras, Rabu (15/1/2020). (Foto: iNews.id/Ihya` Ulumuddin)
Puluhan sepeda motor yang diparkir di kompleks Jalan Darmo, Surabaya terendam banjir akibat hujan deras, Rabu (15/1/2020). (Foto: iNews.id/Ihya` Ulumuddin)

4. Jawa Barat (Bandung)

Menurut data yang dimiliki oleh LAPAN, Kota Bandung mengalami penurunan muka tanah sebesar 0,1 sampai 4,3 cm per tahun. Data tersebut diambil pada tahun 2015 sampai 2020. Penurunan muka tanah di Bandung semakin masif terjadi, beriringan dengan padatnya pemukiman penduduk dan aktivitas penunjang masyarakat lain di Kota Kembang itu.

Melansir Sindonews, Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani menyatakan bahwa perlu adanya penelitian yang lebih mendalam lagi terkait dengan penurunan muka tanah di Bandung.

Dengan dilakukannya penelitian tersebut, maka penyebab utama penurunan muka tanah tersebut semakin lebih akurat dan jelas. Sehingga, pemerintah Kota Bandung dapat lebih mumpuni dalam melakukan langkah mitigasi. Badan geologi sendiri sudah melakukan beberapa penyelidikan di wilayah cekungan Bandung.

Adapun kegiatan penyelidikan yang dilakukan adalah pemetaan geologi teknik, geologi kuarter, geologi lingkungan, gempa, dan tektonik.

5. Bali (Denpasar)

Kota favorit di Indonesia yang menjadi tujuan wisatawan lokal dan asing, Bali, juga tak luput dari fenomena penurunan muka tanah. Kota ini diperkirakan akan kehilangan 490 km wilayahnya di tahun 2050 akibat tergerus air laut.

Sementara itu, karena banyaknya lokasi wisata yang ada di Bali, maka kota ini mengalami krisis air bersih. Sebab, banyak pengelola wisata menggerus air tanah bersih hingga menyebabkan kelangkaan. Di tahun 2015 misalnya, ada sebanyak 30% masyarakat pelanggan PDAM yang tidak terlayani dan mendapatkan air bersih.

Hujan deras pada Senin (6/12) pagi membuat sejumlah ruas jalan di Kota Denpasar, Bali terendam banjir. (Foto: iNews/Indira Arri)
Hujan deras pada Senin (6/12) pagi membuat sejumlah ruas jalan di Kota Denpasar, Bali terendam banjir. (Foto: iNews/Indira Arri)

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut