Konjen RI Tudiono Temui Pj Gubernur Adhy Karyono, Bahas Kerja Sama Jatim-Cape Town

JAKARTA, iNews.id - Konjen RI Cape Town Tudiono bersama Konsul Ekonomi Setyo Hargyanto bertemu dengan Pj Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono didampingi Ketua Kadin Jatim dan Ketua PWI Jatim, Selasa (2/7/2024). Pertemuan ini dalam upaya memperkuat hubungan dan kerja sama antara Jatim dengan Cape Town, Afrika Selatan.
Kedatangan Tudiono sesama anak Jatim-Arek Malang disambut hangat. Dalam pertemuan ini, Pj Gubernur juga didampingi jajarannya seperti Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jatim, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jatim dan Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Otda Setda Jatim.
Tudiono mengatakan, Cape Town memiliki keunikan dan kekhususan hubungan dengan Indonesia. Di Cape Town terdapat lebih dari 330.000 warga Cape Malay. Mereka berasal dari keturunan ulama-ulama pejuang Indonesia atau nusantara yang diasingkan penjajah Hindia Belanda karena perlawanannya.
Di antara leluhur masyarakat Cape Malay itu yakni ulama besar Syekh Yusuf Al Makassari. Dia dibuang akibat membantu Sultan Ageng Tirtayasa melawan penjajah.
Syekh Yusuf tiba bersama 49 pengikutnya di Cape of Good Hope pada Juni 1693. Di sana, Syekh Yusuf menjadi penyebar Islam pertama di Afrika Selatan.
Selain itu terdapat Tuan Guru dari Tidore yang diasingkan ke Cape Town dan Pulau Roben pada 1780. Dia merupakan pendiri Masjid Auwal yang merupakan masjid pertama di Afrika Selatan. Sampai saat ini Masjid Aufal masih berdiri kokoh di Cape Town.
Karena kekhususan itulah Konjen RI memandang penting untuk membangun 'jembatan' yang dapat memperkuat hubungan Cape Town Afrika Selatan dengan Indonesia. Jembatan itu dapat berupa kerja sama 'Sister Province' sarana yang dapat menjadi instrumen penguatan hubungan seperti peralatan seni budaya dan lain-lain.
Pj Gubernur Jatim setuju usulan membangun hubungan khusus antara Jawa Timur dengan Cape Town di bidang seni budaya. Untuk itu, Pj Gubernur akan mengirimkan peralatan seni budaya terbaik dari Jatim, alat musik lokal seperti gamelan untuk KJRI Cape Town.
Alat musik ini sekaligus untuk promosi seni budaya dan menjadi sarana pelatihan gamelan bagi WNI dan masyarakat setempat dengan mendatangkan pelatih atau pengajar dari Indonesia. Jawa Timur antusias mengirimkan pengajar atau pelatih tersebut.
Pj Gubernur Jatim juga tertarik mengirimkan wakilnya pada Indonesian Folk Market ((IFM) yang digelar di halaman KJRI Cape Town pada 9 November 2024 dan dirangkai dengan Indonesia Film Festival (IFF) - Festival Film Indonesia pada 10-11 November. Event tersebut menjadi salah misi penting Konjen RI ke Indonesia.
Ditekankan juga mengenai pentingnya kerja sama konkrit dalam membangun 'jembatan' tersebut. Itulah sebabnya dia menyambut baik upaya menghubungkan perusahaan Pine Time di Cape Town yang ingin mengimpor produk penanak nasi dari Surabaya.
Selain itu di bidang investasi, Pj Jatim Gubernur setuju agar Konjen RI membantu komunikasi dengan Albany Power Generation (APG) di Cape Town yang berencana investasi infrastruktur di Pelabuhan Probolinggo.
Konjen RI telah membahas rencana investasi APG ini dengan Direktur Petrogas Jatim Utama Buyung Afrianto dan jajaran saat tinjauan lapangan di Probolinggo 3 Juli lalu.
Salah satu persyaratan investor yakni adanya preliminary feasibility study terkait rencana investasi itu. Preliminary feasibility study saat ini masih terkendala karena belum terdapat kesepakatan terkait konsultan dan parameter standar yang disyaratkan oleh APG.
Selain itu juga tertarik dengan usulan Konjen RI untuk mendorong kalangan pengusaha mendukung pendirian Film Studio di Jatim dan menggerakan partisipasi kalangan pengusaha untuk mendukung gagasan tersebut.
Dukungan yang luar biasa dalam meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan Cape Town Afrika Selatan disampaikan Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto dan Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim beserta jajaran masing-masing.
Editor: Donald Karouw