Komunitas Pijat Tuna Netra Layani Pijat Gratis Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny

SURABAYA, iNews.id – Aksi solidaritas dilakukan Komunitas Pijat Tuna Netra Jawa Timur. Mereka turut ambil menjadi relawan untuk melayani keluarga korban bangunan ambruk Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo.
Mereka dengan suka rela memijat keluarga korban di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Jatim.
Dengan keahliannya, para terapis tuna netra ini memberikan layanan pijat gratis bagi keluarga korban, relawan, tim DVI, hingga jurnalis yang meliput proses identifikasi jenazah. Kehadiran mereka menjadi bentuk empati sekaligus dukungan moral di tengah suasana duka.
Sejak Jumat (3/10/2025), posko tersebut menjadi tempat bagi keluarga korban yang menunggu hasil identifikasi jenazah. Banyak di antara mereka harus bertahan berhari-hari dalam kondisi lelah dan stres menunggu kabar anggota keluarganya.
Koordinator Komunitas Pijat Tuna Netra Jatim, Agung mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial terhadap para keluarga korban dan tim yang bertugas tanpa henti.
“Kami ingin membantu meringankan beban keluarga korban dan semua pihak yang bekerja keras di sini. Kami buka layanan mulai pukul 10 pagi sampai 10 malam. Setiap terapis bisa melayani lebih dari 10 orang per hari,” ujar Agung di Surabaya, Jumat (10/10/2025).
Tidak hanya keluarga korban, relawan dan jurnalis juga merasakan manfaat layanan pijat ini. Hamdan, salah satu relawan ambulans yang bertugas mengantar jenazah korban, mengaku terbantu dengan kehadiran para terapis tuna netra.
“Saya sudah dua kali dipijat di sini. Badan rasanya segar lagi setelah kelelahan bolak-balik mengantar jenazah,” tuturnya.
Meskipun tidak dipungut biaya, banyak penerima layanan yang memberikan tip sebagai bentuk terima kasih atas bantuan para terapis.
Komunitas Pijat Tuna Netra Jatim berencana tetap memberikan layanan pijat gratis hingga proses identifikasi seluruh korban di RS Bhayangkara Polda Jatim selesai.
Editor: Kastolani Marzuki