get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Hari Ini Guncang Pacitan Jatim, Cek Magnitudonya!

Komplotan Maling Showroom Mobil dan Penadah Dibekuk di Surabaya, 1 Buron

Senin, 20 Juli 2020 - 15:45:00 WIB
Komplotan Maling Showroom Mobil dan Penadah Dibekuk di Surabaya, 1 Buron
Komplotan pembobol showroom mobil bekas diamankan di Mapolrestabes Surabaya. (Foto: Istimewa)

SURABAYA, iNews.id - Komplotan maling spesialis pembobol showroom mobil, toko elektronik hingga gudang dibekuk aparat Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Seorang pelaku masih dalam pengejaran petugas.

Pelaku terdiri atas Antoni (40), warga Jalan Pogot Baru III dan Ismail (35), warga Jalan Kedung Mangu Timur Gang VI. Sementara penadah barang curian yakni Khoirul Anam (29), warga Dukuh Kupang Utara II A; Zaenudin (34), warga Jalan Arimbi III dan Khoirul Anam (43), warga Jalan Gembong II DKA. Sedangkan DH, saat ini masih buron.

Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksono mengatakan, penangkapan bermula dari laporan pencurian dengan pemberatan di showroom mobil kawasan Gubeng Kertajaya beberapa bulan lalu. Dalam aksinya, komplotan ini berhasil membawa kabur mobil jenis Toyota Altis.

"Berbekal rekaman CCTV, polisi melakukan penyelidikan dan mengetahui jika Antoni sebagai otak komplotan," katanya, Senin (20/7/2020).

Dari tersangka Antoni, polisi mengamankan barang bukti motor sebagai sarana melakukan pembobolan, gunting baja, vapor (vape) serta beberapa potong jas mewah.

"Polisi yang melakukan pengembangan kemudian membekuk satu persatu tersangka lain termasuk para penadah tersebut," kata Arief.

Selain membobol showroom mobil, komplotan ini juga beraksi di tiga lokasi lain. Bermodal gunting baja itu, mereka membobol gudang distributor baju mewah di kawasan Kenjeran. Dari pencurian itu, mereka berhasil membawa kabur puluhan potong jas mewah serta bahan setengah jadi.

Pelaku kembali beraksi membobol gudang rokok elektrik (vape) di Jalan Manyar. Dari toko itu, mereka berhasil menggondol puluhan vape. Sebagian barang curian lanntas dijual ke Madura.

"Komplotan ini cukup lihai. Sebelum mengangkut barang curian, mereka terlebih dulu membereskan rekaman dari CCTV. Hal itu selalu dilakukan di setiap tempat kejadian perkara (TKP)," ujar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol), 2013 itu.

Sementara itu, dihadapan penyidik, Antoni mengaku telah empat kali melakukan aksi. Dia mengaku mencuri karena usianya tidak lagi muda, sehingga sulit mencari pekerjaan.

"Mau kerja apa saya sudah tua begini. Ya terpaksa saya mencuri," katanya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut