Kisah Tukang Tahu Bisa Naik Haji, Konsisten Nabung di Celengan Sejak 1983

SURABAYA, iNews.id - Penjual tahu keliling, Kasan Solin, bahagia bisa berangkat ke Tanah Suci Makkah untuk menunaikan haji tahun ini. Calon haji kloter 48 asal Dusun Karangsukup, Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang itu naik haji bersama istrinya, Susiana.
Bagi Kasan, bisa berhaji ke Baitullah menjadi cita-cita sejak masih remaja. “Sejak saya masih bujang (belum menikah), saya sudah kepingin sekali bisa berangkat haji. Sedikit demi sedikit, waktu itu sekitar tahun 1983 saya mulai menyisihkan setiap pendapatan yang saya terima,” kata Kasan mengenang perjuangannya untuk bisa berhaji, Rabu (14/6/2023).
Dia mengatakan, pertama kali menabung untuk haji dengan menyisihkan uangnya di celengan yang disimpan dalam lemari baju. Nominalnya mulai dari Rp50.000 hingga Rp100.000.
Waktu itu, pria berusia 55 tahun tersebut masih menjadi buruh perusahaan tahu milik pamannya. Setelah merasa mampu berusaha sendiri, Kasan mulai merintis usaha produksi tahu.
Tak hanya produksi sendiri, dia juga yang menjajakan tahunya dari kampung ke kampung sambil naik motor. Setelah uang dalam celengan dirasa penuh, Kasan pun memecahkannya dan digunakan untuk membeli seekor sapi.
“Dari seekor sapi itu, saya rawat baik-baik sehingga berkembang menjadi 4 ekor sapi. Pada tahun 2011, saya jual semua sapi yang saya punya untuk daftar naik haji dan dijadwalkan berangkat tahun 2021,” katanya.
Setiap hari, dia mampu memproduksi tahu dari sekitar 30 kilogram (kg) kedelai. Selama Kasan berhaji, usaha tahunya tetap berjalan dengan dibantu anak-anaknya.
Ia mengaku tidak memiliki karyawan lain selain istri dan anak-anaknya yang telah diajari memproduksi tahu.
Editor: Rizky Agustian