Kisah Tukang Becak di Surabaya, Sukses Naik Haji setelah 37 Tahun Menabung

SURABAYA, iNews.id - Seorang tukang becak di Surabaya sukses meraih mimpi menjalankan ibadah haji. Kakek 70 tahun bernama Mudjib itu masuk dalam daftar jemaah calon haji (calhaj) tahun 2023 setelah 37 tahun menabung.
Pergi ke tanah suci memang sudah menjadi cita-cita Mudjib sejak kecil. Dia ingin sekali menyempurnakan rukun Islam kelima, melaksanakan ibadah di depan kakbah dan berziarah ke makam rasulullah.
Mudjib mengaku, cita-cita pergi ke tanah suci tersebut awalnya termotivasi dari pamannya yang sering naik haji saat Mudjib masih kecil. Namun karena tidak diajak, Mudjib punya niatan untuk bisa berangkat haji dengan uang sendiri.
Mudjib tak pernah berkecil hati, meski profesinya hanya tukang becak. Bagi dia, tidak ada yang tidak mungkin bila Allah berkehendak. Terpenting dia tetap berusaha dan berdoa.
Keyakinan itulah yang membuat Mudjib terus semangat bekerja, menyisihkan sebagian pendapatan dari hasil menarik becak untuk ongkos naik haji. Sampai akhirnya, pada tahun 2011 dia menata niat dan mendaftar bersama istri.
"Saya nabung sejak tahun 1986. Kalau dihitung ya 37 tahun. Uang hasil narik becak saya kumpulkan sedikit demi sedikit. Alhamdulillah cukup untuk mendaftar," katanya.
Sejatinya Mudjib mendaftar haji bersama sang istri dijadwalkan berangkat pada 2020. Namun, karena pandemi Covid1-9 melanda, keberangkatan ibadah haji Mudjib dan istri ditunda.
Sayangnya, Mudjib gagal berangkat berdua. Sebab pada tahun 2020 sang istri meninggal dunia. "Iya tadinya mau berangkat dengan istri. Tapi lebih dulu meninggal karena Covid-19," katanya.
Meski begitu dia bersyukur bisa meraih mimpinya pergi ke tanah suci. "Alhamdulillah, senang sekali mas. Kawan-kawan juga terus ngasih semangat. Katanya kalau sudah pernah ke sana pasti ingin datang lagi," ujarnya.
Editor: Ihya Ulumuddin