Kisah Tragis Bupati Blitar Sumarsono, Tewas Dibantai usai Peristiwa G30S PKI

Upaya orang-orang PKI merebut tanah dengan dalih menegakkan landreform membuat mereka terus bergesekan dengan orang-orang NU. Sebab banyak tanah yang dikuasai sepihak itu milik kiai dan para pengurus NU.
“Sumarsono Bupati Blitar dari PKI yang dikenal sangat kejam dan mendalangi berbagai aksi sepihak dan penghinaan terhadap agama itu melarikan diri ke luar kota,” demikian dikutip dari Benturan NU-PKI 1948-1965.
Blitar yang secara administratif berada di wilayah karesidenan Kediri merupakan basis PKI. Pada pemilu 1955, PKI di karesidenan Kediri memperoleh suara tertinggi, yakni 457.000 suara. Kemenangan suara PKI salah satunya disumbang dari Blitar.
Karenanya dimulai dari Apel Akbar, massa Ansor Banser NU langsung bergerak melakukan pembersihan terhadap para tokoh PKI. Massa menyerbu sekaligus menggeledah rumah-rumah para pimpinan PKI.
Dalam penggeledahan ditemukan setumpuk dokumen yang salah satunya terkait rencana penangkapan dan pembunuhan atas sejumlah tokoh NU. Situasi dan temuan data itu mendorong Ansor dan Banser NU mendahului bergerak.
Editor: Ihya Ulumuddin