get app
inews
Aa Text
Read Next : Cara Pesan Tiket Lampion Borobudur 2025: Persiapkan Diri untuk Festival Lampion Terbesar Tahun Ini

Kisah Ratu Jay Shima, Bangun Ratusan Candi di Dieng sebagai Bukti Ketaatan Beragama

Kamis, 17 November 2022 - 09:23:00 WIB
Kisah Ratu Jay Shima, Bangun Ratusan Candi di Dieng sebagai Bukti Ketaatan Beragama
Salah satu candi peninggalan Ratu Jay Shima di Dieng. (istimewa).

SURABAYA, iNews.id - Raja Kalingga, Ratu Jay Shima terkenal sebagai sosok yang taat beragama. Karenanya, urusan agama menjadi perhatian serius selama dia memimpin. 

Sang ratu terkenal bijaksana yang bisa menjaga dinamika keseimbangan antara agama dan perpolitikan. Di masa Ratu Jay Shima agama menjadi hal utama untuk menjaga moral masyarakatnya. Ada dua agama yang dianut sebagian besar masyarakatnya, yakni Hindu Siwa dan Buddha. 

Hidup rukunnya kedua agama di masa Ratu Jay Shima menjadikan sang ratu dikenal dengan sebutan Di Yang, yang artinya tempat bertemunya agama Hindu dan Buddha. Tak ayal rakyatnya begitu menghormati sosok sang ratu ini. 

Dikutip dari buku "Perempuan - Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa" tulisan Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad, sang ratu memerintahkan pembangunan ratusan candi di wilayah Adi Hyang yang kini Dieng, berada di Jawa Tengah. Konon ada sekitar 400 buah candi dikerjakan dan dibangun di wilayah bekas pusat pemerintahan suaminya Kartikeyasingha.

Pembangunan - pembangunan candi ini diduga kuat dibuat mulai abad 7 hingga abad 8. Pembangunan ratusan candi Hindu di wilayah Adi Hyang, semakin menguatkan bahwa Ratu Jay Shima merupakan penganut Hindu Siwa. Di masa pemerintahan Ratu Shima, agama Hindu lebih maju ketimbang agama Buddha yang dikembangkan oleh Raja Sailendra. 

Dari sisi politik, sang ratu juga terkenal dengan bijak dan cerdas. Ratu pertama di tanah Jawa ini begitu memperhatikan keamanan negerinya dari serangan kerajaan lain. Ratu Shima menjalin persahabatan dengan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Galuh. 

Di masa itu Sriwijaya dipimpin oleh Raja Sri Jayanasa, sementara Kerajaan Galuh di bawah kekuasaan Tarusbawa. Hubungan ketiga kerajaan tersebut dikenal dengan nama Mitra Pasamayan. 

Namun beberapa sejarawan menentang pendapat tersebut. Pasalnya Kerajaan Kalingga hanya menjalin persahabatan dengan Galuh, bukan dengan Sriwijaya.

Kala itu Ratu Jay Shima menolak tawaran hubungan bilateral dengan Kerajaan Sriwijaya. Penyebabnya, kerajaan tersebut pernah menyerang Kerajaan Melayu Sribuja milik paman dari mendiang suaminya Kartikeyasingha.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut