Kisah Raden Wijaya Manfaatkan Tentara Tartar untuk Misi Balas Dendam Kematian Kertanagara
JAKARTA, iNews.id - Kehadiran Tentara Tartar dari China ke tanah Jawa ternyata dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Dia menghimpun kekuatan untuk misi balas dendam atas kematian Kertanagara, raja terakhir Kerajaan Singasari yang juga mertuanya.
Serangan Jayakatwang terhadap Singasari masih menyimpan luka mendalam. Sebab, anak-anak Kertanagara ditawan oleh Jayakatwang.
Misi Tentara Tartar datang ke Pulau Jawa yang awalnya mencari Kertanagara berubah total. Atas perintah Kubilai Khan, mereka datang untuk membalaskan dendam terhadap Kertanagara yang memotong telinga utusan China.
Tetapi karena Kertanagara dan permaisurinya telah tewas, kedatangan Tentara Tartar itu dimanfaatkan dengan cerdik oleh Raden Wijaya.
Prof Slamet Muljana dalam buku "Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit", menyebut tentara Tartar sempat menemui Raden Wijaya di Kerajaan Majapahit.
Pertemuan itu sekaligus dimanfaatkan Raden Wijaya menjelaskan seluk-beluk kematian Kertanagara dan pengambilalihan kekuasaan oleh Jayakatwang dari Singasari.
Atas bujukan Raden Wijaya, Tentara Tartar mengalihkan sasaran penyerangan dari Kertanagara menuju Jayakatwang di Kerajaan Gelang-Gelang.
Raden Wijaya juga menceritakan bagaimana dia tengah berkonflik dengan Jayakatwang yang berhasil membunuh Kertanagara. Hal itu membuat dia menyingkir ke Majapahit.
Dia kemudian berjanji akan mengirim Sih-la-nan-da-cha-ya dan 14 orang lainnya untuk menghadap komandan Tentara Tartar.
Pada waktu itu datang utusan yang memberitahukan bahwa tentara Raja Jayakatwang yang berkeliaran di Majapahit untuk melakukan pengintaian. Raden Wijaya minta bantuan kepada Tentara Tartar.
Komandan Tentara Tartar, Ike Mese segera datang ke Majapahit dikawal sampai Canggu. Tentara Jayakatwang menyerang dari tiga jurusan.
Tentara yang datang dari arah tenggara dan barat berhasil dipukul mundur oleh Kau Hsing. Wilayah Hutan Tarik akhirnya bisa steril dari tentara Jayakatwang.
Editor: Reza Yunanto