Kisah Operasi Intelijen Opsus Soeharto yang Bikin eks PKI Mati Kutu

Karenanya Ali Moertopo bebas bertindak cepat karena berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Soeharto. “Ia bisa pergi ke semua pejabat tinggi karena mengatasnamakan Soeharto”.
Lalu dari mana pendanaan operasi intelijen Opsus?. Sebagian dana operasi Opsus, yakni baik di luar negeri maupun di dalam negeri berasal dari sumbangan para pengusaha.
Di antaranya adalah Ibnu Sutowo yang memimpin Pertamina. Selain dari para pengusaha besar, untuk mendanai kegiatannya, Opsus juga mendirikan sejumlah perusahaan.
Salah satu perusahaan bernama PT Garuda Mataram menjadi agen tunggal Volkswagen. “Sebuah perusahaan yang dibentuk dari aset-aset rampasan periode Demokrasi Terpimpin”.
Perusahaan lain yang dibentuk Opsus yakni bergerak di bidang bisnis unggas dan perakitan peralatan elektronik. Melihat Opsus lebih prestisius dari Bakin, dan mulai muncul konflik kepentingan antar intel dalam Bakin, Panglima Pangkopkamtib Jenderal Soemitro mengambil sikap.
Dia mengusulkan kepada Presiden Soeharto membubarkan Opsus dan Kopkamtib. Dalihnya, organ intelijen itu dibentuk dalam situasi tidak normal. Sementara pasca Pemilu 1971 keadaan sudah normal, kehidupan politik sudah dapat dikendalikan dan bahaya sudah lewat.
Soemitro juga berpandangan Ali Moertopo sudah waktunya lepas dari Opsus agar Bakin selaku lembaga intelijen resmi bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Apa jawaban Soeharto? Presiden kedua RI itu menyatakan tidak setuju Opsus dan Kopkamtib dibubarkan. “Belum saatnya, jangan dulu,” kata Soeharto seperti dikutip dari Legenda Pasukan Komando Dari Kopassus Sampai Operasi Khusus.
Editor: Ihya Ulumuddin