get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Berani Raja Singasari Tolak Kubilai Khan: Utusan Dipermalukan, Tentara Mongol Mengamuk!

Kisah Mongol Kerahkan Ratusan Ribu Pasukan Hendak Perangi Kerajaan Singasari

Jumat, 21 Juli 2023 - 05:28:00 WIB
Kisah Mongol Kerahkan Ratusan Ribu Pasukan Hendak Perangi Kerajaan Singasari
Ilustrasi peninggalan Kerajaan Singasari (Screenshot Kemdikbud)

MALANG, iNews.id - Pasukan Kekaisaran Mongol pernah mengirimkan pasukan besar-besaran ke Pulau Jawa. Pengiriman pasukan ini terjadi usai utusan Mongol bernama Meng Khi diperlakukan tak hormat oleh Kerajaan Singasari di masa pemerintahan Kertanegara pada tahun 1289 Masehi. 

Sang utusan Mongol Meng Khi ini dipotong telinganya oleh Kertanegara saat menghadap ke Kerajaan Singasari. Hal ini memicu kemarahan sang kaisar Kubilai Khan, yang mempersiapkan armada untuk peperangan ke Pulau Jawa. 

Kubilai Khan mulai mempersiapkan tentaranya untuk melakukan hukuman atas penghinaan yang dilakukan oleh pasukan Singasari tersebut. Sambil menunggu angin baik, pasukan Mongol dikumpulkan dari 3 daerah di Cina, yaitu Fukien, Kiang-Si, dan Hukuang. 

Diperkirakan jumlah pasukan ini sebesar lebih dari 200.000 pasukan dengan pasukan inti yang terdiri dari pasukan berkuda yang terlatih sebanyak 50.000 orang, yang berasal dari kesatuan berkuda di Ching-Yuan dekat Ning Po atau daerah selatan Shanghai, yang berada langsung di bawah pimpinan Shih Pi, sebagaimana dikutip dari "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru : Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur".

Perlu diketahui bahwa pasukan berkuda Mongol ini adalah pasukan gerak cepat dan terlatih dalam berbagai medan pertempuran, baik di Asia barat maupun Eropa. Secara keseluruhan pasukan besar ini dipimpin oleh Shih Pi dengan pembantunya, yaitu Ike Mese dan Kau Hsing. Dari nama-nama di atas dapat dilihat bahwa Shih Pi adalah panglima yang merupakan orang Mongol asli, sedang Kau Hsing merupakan orang Cina. 

Pasukan besar ini kemudian dikumpulkan di pelabuhan Chuan-chau sebagai pusat pemberangkatan. Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Shih Pi dan Ike Mese sendiri bergerak lewat daratan menuju Chuan-chou sedangkan Kau Hsing membawa perbekalan melalui laut menuju pelabuhan tersebut. 

Setelah semua pasukan berkumpul akhirnya pasukan Mongol bergerak menuju tanah Jawa dengan kekuatan 1.000 kapal besar, dengan penumpang di tiap-tiap kapal diperkirakan berisi 200 orang. Armada besar ini kemudian berangkat dari pelabuhan Chuan-chou menuju ke selatan dengan tujuan ke Jawa.

Pada pelayaran armada besar ini ditolak untuk singgah di Champa untuk sekadar mengisi persediaan makanan dan air karena Raja Champa telah bersekutu dengan Singasari, yaitu dengan adanya perkawinan Raja Champa Jayasinghawarman III dengan putri Tapasi dari Singasari. 

Penolakan ini memaksa armada besar ini meneruskan pelayaran dan berlabuh di Pulau Belitung untuk mengisi perbekalan dan menyusun strategi dan rencana penyerangannya. Di Belitung para pasukan menebang pohon dan membuat perahu berukuran lebih kecil untuk masuk ke sungai-sungai di Jawa yang sempit sambil memperbaiki kapal-kapal yang telah berlayar mengarungi lautan yang cukup jauh. 

Armada besar ini kemudian menyusun strategi peperangan dan mendarat di pelabuhan Tuban pada 1 Maret 1293 Masehi. Dari Tuban, Shih Pi mendengar bahwa seorang penguasa lokal bernama Tuhan Pijaya (Nararya Sangramawijaya) akan bergabung untuk menyerang Raja Jawa yang ada di Kediri bernama Jayakatwang menggantikan raja terdahulu yang meninggal dunia bernama Kertanagara. 

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut