get app
inews
Aa Text
Read Next : HUT RI, 28 Narapidana Lapas Narkotika Bandung Dapat Remisi Bebas

Kisah Kiai Amin Musthofa, Gugur Ditembak Penjajah Usai Kumandangkan Azan

Jumat, 08 April 2022 - 08:27:00 WIB
Kisah Kiai Amin Musthofa, Gugur Ditembak Penjajah Usai Kumandangkan Azan
Makam KH Muhammad Amin Musthofa di Desa Dagan, Solokuro, Lamongan, Jatim (Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Warga Lamongan, Jawa Timur, pasti tidak asing dengan Kiai Amin. Kiai yang memiliki nama lengkap  KH Muhammad Amin Musthofa ini merupakan seorang ulama pejuang kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Kiai Amin Musthofa lahir pada tahun 1910 M di Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Dia merupakan putra KH Musthofa Abdul Karim yang juga pendiri Pondok Tarbiyatut Tholabah Kranji dan Nyai Hj Aminah binti KH Moh Sholeh Tsani dari Gresik.

Kiai Amin merupakan anak ketujuh dari 10 bersaudara. Saudaranya terdiri dari dua perempuan dan delapan laki-laki. Dua di antaranya meninggal di waktu kecil yaitu anak pertama dan terakhir.

Dua orang perempuan yakni Maryam dan Sofiyah. Sedangkan kelima saudara laki-lakinya adalah Kiai Abdul Karim, Kiai Moh Sholeh, Kiai Ahmad Muhtadi, Kiai Abdur Rahman, dan Kiai Abdullah.

Di usianya yang relatif muda, 24 tahun, Kiai Amin mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren Al Iman wal Islam yang kemudian dikenal dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Amin Tunggul. Ponpes ini kini berkembang pesat.

Sebelum mendirikan pesantren, Kiai Amin telah menimbah ilmu di beberapa pondok pesantren, yakni di Tebuireng, Termas, Ngeloh, Sepanjang, Kediri dan Maskumambang. Dia bahkan bermukim di Mekkah pada tahun 1936.

Kiai Amin menjadi salah satu ulama yang gigih memperjuangkan kemerdekaan dan melawan penjajah. Dia terpanggil ke jalan jihad bersama saudaranya KH Ahmad Muhtadi Musthofa, dalam mengusir penjajah Belanda dari Kota Lamongan.

Kiai Amin memiliki semangat heroik dan terlibat langsung dalam perang 10 November di Surabaya, bahkan berkat keberaniannya dia dipercaya sebagai pemimpin Laskar Hizbullah untuk wilayah pantura Lamongan, Tuban, dan Gresik.

Menurut cerita di kalangan santri-santrinya, putra ketujuh dari KH Musthofa Kranji Kecamatan Paciran ini kebal senjata, sehingga untuk melumpuhkannya sangat sulit bahkan sering tidak terlihat oleh kasat mata.

Atas kehebatannya, dia pun diberi tugas mempertahankan Lamongan dari serangan penjajah Belanda, tepatnya di Surabaya wilayah utara. Kiai Amin juga pernah belajar di Mekkah Arab Saudi itu juga menguasai beragam kitab kuning warisan pendahulunya.

Selain berani dan dikenal kebal, Kiai Amin juga seorang penghafal Alquran yang mampu menguasainya dalam waktu singkat. Tak heran jika banyak santri kala itu bukan hanya mendalami agama tetapi juga ingin menuntut ilmu kanuragan.

Kiai Amin juga dipercaya oleh ayahnya KH Musthofa menjadi pengasuh Ponpes Kranji yang saat ini dikenal dengan nama Tarbiyatut Tholabah.

Sebagai komandan tentara Hizbullah wilayah pantura yang meliputi Lamongan, Tuban, dan Gresik ia bersama ribuan santri berangkat ke Surabaya untuk menggempur penjajah, turut serta beberapa kiai dalam peperangan seperti KH Abdurrahman Syamsuri, Kiai Ridlwan Syarqowi (pendiri Pondok Modern Muhammadiyah Paciran), KH Anwar Mu’rot, KH Adnan Noer (Blimbing), KH Anshory (Brondong), KH Sa’dullah (Blimbing) dan beberapa kiai lainnya.

Dalam peperangan di Surabaya, kisah Kiai Amin cukup legendaris hingga sekarang yakni tidak mempan senjata maupun peluru. Dia juga dikabarkan tidak mati, meski dilempari bom.

Tapi beliau mengatakan, "Tidak mati karena bomnya meleset."

Sayangnya, Allah memanggil Kiai Amin di usia terbilang muda yakni 39 tahun. Kiai Amin gugur pada 10 November 1945 setelah tertangkap bersama enam anak buahnya.

Dia ditembak mati usai mengumandangkan adzan. Jenazahnya dimakamkan di Desa Dagan, Kecamatan Solokuro.

Meski demikian, namanya tetap dikenang sebagai seorang ulama pemberani yang gigih memperjuangkan bangsa dan Negara dari pejajah. Bahkan, tetap bisa dijumpai di salah satu sudut jalan di Kota Lamongan.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut