get app
inews
Aa Text
Read Next : Heboh Motor Mogok Massal usai Isi BBM di Surabaya dan Kediri, Ini Kata Pertamina

Kisah Kesaktian Sunan Bonang Mengubah Aliran Sungai Brantas saat Berdakwah

Jumat, 24 September 2021 - 18:15:00 WIB
Kisah Kesaktian Sunan Bonang Mengubah Aliran Sungai Brantas saat Berdakwah
Makam Sunan Bonang di Kabupaten Tuban, Jatim. (Foto: repro. tubankab.go.id)

Dikepung Ribuan Jin

Saat itu, konon Sunan Bonang mendapat perlawanan dari masyarakat, baik berupa perdebatan maupun pertarungan fisik. Perlawanan ini digerakkan beberapa tokoh yang merupakan bagian dari Kerajaan Kediri.

Di antara lawan Sunan Bonang di Kediri yakni Ki Buto Locaya dan Nyai Plencing, yang merupakan tokoh-tokoh penganut ajaran Bhairawa - Bhairawi di daerah Kediri.

Nyai Plencing merupakan seorang Bhairawi penerus ajaran ilmu Hitam Calon Arang. Adapun Buto Locaya adalah salah satu dari dua abdi dalem Prabu Jayabaya. Nama aslinya adalah Kyai Daha. Raja Jayabaya memiliki dua abdi yaitu Kyai Daha dan Kyai Daka.

Saat Kyai Daha diangkat sebagai patih, namanya berganti menjadi Buta Locaya, sementara Kyai Daka dijadikan senopati perang, dengan nama Tunggul Wulung. Buto Locaya sendiri berasal dari kata Buta atau bodoh, Lo artinya kamu, dan Caya artinya dapat dipercaya. Nama itu berawal ketika Raja Jayabaya telah moksa.

Saat Raja Jayabaya moksa kedua abdinya juga ikut moksa. Buta Locaya pun ditugaskan untuk menjaga Selabale atau Gua Selomangleng saat ini. Sedangkan Tunggul Wulung diperintahkan untuk menjaga kawah Gunung Kelud, agar letusannya tidak banyak merusak desa sekitar dan memakan banyak korban jiwa.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut