get app
inews
Aa Text
Read Next : Jejak Airlangga, Sang Raja Besar Jawa di Kerajaan Kahuripan dan Kediri

Kisah Kerajaan Jenggala, Penguasa Bandar Dagang Terbesar Kedua di Nusantara

Selasa, 20 Februari 2024 - 06:42:00 WIB
Kisah Kerajaan Jenggala, Penguasa Bandar Dagang Terbesar Kedua di Nusantara
Kerajaan Jenggala, penguasa bandar dagang terbesar kedua di Nusantara yang menguasai sektor perdagangan dan pelabuhan. (Foto: Ist)

MALANG, iNews.id - Kerajaan Jenggala mungkin namanya tidak sementereng Kerajaan Majapahit atau Singasari. Tapi siapa sangka, kerajaan yang menjadi cikal bakal kerajaan besar yakni Kerajaan Kediri ini menguasai sektor perdagangan dan pelabuhan bandar terbesar kedua di Nusantara.

Secara garis besar, memang Kerajaan Jenggala merupakan pembagian dari Raja Airlangga yakni Kediri dan Jenggala. Pembagian ini untuk mengantisipasi perebutan warisan dua putra Airlangga.

Kerajaan Jenggala dikuasai oleh Mapanji Garasakan, sedangkan Kerajaan Kediri diserahkan kepada Sri Samarawijaya yang sama-sama anak dari Raja Airlangga.

Awalnya kedua kerajaan ini memiliki hubungan diplomasi yang baik sebagai sesama keturunan Airlangga. Kedua penguasa kerajaan itu menjaga hubungan baik, tapi lambat laun sebagaimana dikisahkan oleh buku "Hitam Putih Kekuasaan Raja-Raja Jawa" karya Sri Wintala Achmad, justru kedua kerajaan sesama warisan Airlangga ini terlibat perseteruan.

Kerajaan Kediri ingin menguasai wilayah strategis yang dimiliki oleh Kerajaan Jenggala. Alhasil kedua kerajaan yang awalnya memiliki hubungan diplomasi yang baik, pada akhirnya saling bertikai dan berperang.

Kerajaan Jenggala semula bagian dari Kerajaan Kahuripan. Nama Mapanji Garasakan sendirilah yang akhirnya mendirikan Kerajaan Jenggala tersebut. Diduga kerajaan ini memiliki pusat pemerintahan di Sidoarjo.

Keraton Kerajaan Jenggala ditemukan di sekitar Sungai Pepe. Hal ini didasari pada penemuan sebuah arca yang diyakini menunjukkan lokasi keraton Kerajaan Jenggala yang berlokasi di wilayah Kecamatan Gedangan.

Dikisahkan, Kerajaan Jenggala memiliki daerah dengan lumbung padi terbesar pada masanya. Kerajaan ini memiliki pusat pemerintahan, pusat militer, fasilitas umum dan memegang kendali pada perkembangan bandar dagang di aliran Sungai Porong.

Di bawah masa pemerintahan Mapanji Garasakan yang memerintah tahun 1042-1052 Masehi, kerajaan ini mengalami kemajuan. Bila dibandingkan dengan Kerajaan Kediri, perekonomian Jenggala tumbuh pesat. Jenggala menguasai sungai - sungai bermuara termasuk bandar dagang di Sungai Porong. 

Bandar dagang di Sungai Porong menjadikan Kerajaan Jenggala dikenal luas. Bandar dagang ini merupakan pelabuhan besar di masanya dengan pajak murah dan kantor-kantor dagang berjejer membuat suasana sangat menyenangkan.

Konon, kantor dagang ini mengurusi cuan-cuan dari palawija, emas, gading, perak dan kerajinan tangan yang disukai orang-orang Arab.

Bandar dagang di Sungai Porong milik Kerajaan Jenggala kerap kali didatangi juga oleh pedagang-pedagang asal China, Afrika, Thailand dengan mengimpor beras, kayu cendana, kayu gaharu dan bunga-bunga kering, seperti kenanga dan melati.

Melalui bandar dagang di Sungai Porong inilah nama Kerajaan Jenggala kian termasyhur. Bahkan bandar dagang ini menjadi yang terbesar setelah bandar Sriwijaya di Sumatera Selatan kala itu.

Hal inilah yang akhirnya memicu perselisihan dengan Kerajaan Kediri yang didirikan oleh Sri Samarawijaya, atas pembagian kekuasaan oleh sang ayah Airlangga. 

Posisi Kerajaan Jenggala yang strategis adalah penyebabnya. Suatu kerajaan hanya menguasai sungai tanpa muara adalah hal nihil. Begitupun dengan gambaran Kerajaan Jenggala di sisi pertanian, hasil pertanian yang melimpah tapi diiringi memiliki pasar yang dapat menjual hasil pertaniannya.

Usai Mapanji Garasakan wafat pada tahun 1052, penggantinya Raja Mapanji Alanjung Ahyes yang berkuasa pada 1052 - 1059, memindahkan pusat pemerintahan ke Lamongan mengalami kemunduran. Serangan Kerajaan Kediri tak bisa terbendung membuat kejayaan Kerajaan Jenggala akhirnya lenyap ditelan bumi.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut