Kisah Kelam di Coban Jahe, 38 Pejuang Kompi Gagak Lodra Gugur usai Pengkhianatan Pribumi

“Hasilnya ya dari ratusan pasukan itu 38 pejuang kita gugur, sementara yang selamat diperkirakan 150 orang, tapi akhirnya mundur dan melarikan diri melalui sungai menuju kampung,” ucap Eko.
Meski banyak korban, pertempuran ini mengalihkan perhatian Belanda, sehingga pasukan Abdul Syarif dan Samsul Islam dari Poncokusomo berhasil menuju Probolinggo dan Pasuruan.
“Keberhasilan ini karena pasukan Belanda terfokus di Kalijahe menghadapi pasukan Sabar Sutopo. Ini merupakan keberhasilan dari kepentingan strategi,” ujar Eko.
Setelah pertempuran, sisa pasukan berkumpul di Garotan, Wajak, dan dibangun kembali. Dengan bantuan Letnan Soemodiharjo, mereka mendapat tambahan senjata berat seperti senapan mesin 12.7, 13.2, mortir 8, dan senjata ringan.
Dengan kekuatan penuh, Kompi Gagak Lodra berhasil mempertahankan wilayah Wajak dan menyerang pos-pos Belanda di Wajak, Codo, dan Turen.
“Beberapa kali pasukan Belanda mencoba menyusup ke daerah basis gerilya tetapi kami gagalkan karena kerjasama antara tentara dan rakyat yang terjalin erat,” ucap Eko.
Editor: Donald Karouw