get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapolri Ungkap Jumlah Tersangka Karhutla Naik jadi 83 Orang, Ini Penyebabnya

Kisah Jenderal Hoegeng Tak Mempan Disuap Perempuan Cantik Asal Makassar

Sabtu, 04 Februari 2023 - 16:16:00 WIB
Kisah Jenderal Hoegeng Tak Mempan Disuap Perempuan Cantik Asal Makassar
Mantan Kapolri Jenderal Pol Hoegeng Iman Santoso pernah bercerita ketika perempuan cantik asal Makassar berupaya menyuap dirinya. (Foto: Istimewa)

BLITAR, iNews.id - Mantan Kapolri Jenderal Pol Hoegeng Iman Santoso bercerita soal godaan dan tantangan yang sewaktu-waktu akan dihadapi aparat penegak hukum, khususnya kepolisian. Banyak pejabat yang kaya raya karena tidak tahan godaan suap.

Kekayaan itu, kata Hoegeng, didapat karena persahabatan, pemberian cuma-cuma, sukarela, dan lainnya. Dia pun mengaku pernah berupaya disuap oleh perempuan cantik asal Makassar.

Perempuan itu sedang terjerat kasus smokel (penyelundupan). Dia berharap agar perkaranya dideponir atau dihentikan penuntutan pidananya.

Si cantik terkenal memiliki banyak relasi di kepolisian, tentara, dan kejaksaan. Karenanya, begitu kesandung masalah hukum, beberapa relasinya lantas menghadap Hoegeng.

Disampaikan kepada Hoegeng tentang track record si cantik. Bahwa yang bersangkutan selama ini sudah banyak membantu, dan karenanya perkara yang menjerat disarankan untuk dideponir.

“Dia sudah membantu banyak tokoh penegak hukum, antara lain juga dari kepolisian,” kata Hoegeng menirukan pernyataan relasi si cantik dalam buku Hoegeng Polisi Idaman dan Kenyataan (1993), dikutip Sabtu (4/2/2023).  

Mendengar alasan itu Hoegeng terheran-heran. Hukum dibiarkan tidak tegak atau tidak ditegakkan demi kepentingan beberapa personel pejabat negara. Dia melihat suatu kenyataan yang menyedihkan.

Karena yang menghadap ada yang kenal baik, saat itu Hoegeng memberi jawaban normatif. Dia mengatakan sebelum mengambil keputusan akan mempelajari kasus terlebih dahulu.

Tidak berhenti sampai di situ. Pada hari berikutnya, di tengah mempelajari kasus, Hoegeng tiba-tiba mendapat telepon dari Mery, istrinya. Dikatakan ada tamu yang datang ke rumah dan meninggalkan banyak hadiah.

Si tamu juga meninggalkan alamat. Melalui saluran telepon, Hoegeng meminta istrinya untuk tidak menyentuh hadiah itu sebelum dirinya pulang.

“Tunggu sampai saya pulang, saya kepingin tahu hadiah apa,” kata Hoegeng.

Hadiah dikemas dalam peti besar. Saat dibuka, Hoegeng melihat isinya peralatan mesin cuci listrik, alat-alat elektronik, bahan-bahan pakaian mahal, dan banyak lagi.

Oleh Hoegeng, peti ditutup kembali dan langsung dikembalikan ke alamat pengirimnya.

Tak berlangsung lama, Hoegeng kembali kedatangan tamu yang juga relasi si cantik. Dia diyakinkan bahwa hadiah itu bukan suap melainkan tanda kehormatan.

Dengan tegas Hoegeng mengatakan dirinya tidak suka dengan cara yang dilakukan. Apalagi hadiah-hadiah itu datang dari orang yang sedang berperkara.

“Cara yang terbaik baginya menyatakan hormat pada saya ialah membantu saya menegakkan hukum dan bukan begini. Juga you, sebaiknya tidak ikut campur dalam soal ini,” ujar Hoegeng seperti tertulis dalam Hoegeng Polisi Idaman dan Kenyataan.

Perkara si cantik yang mencoba menyuap Hoegeng kemudian berlanjut hingga pengadilan. Yang bersangkutan kemudian divonis hukuman penjara.

“Orang yang hidup lurus, apakah mesti kurus di zaman ini? Saya tidak tahu. Apalagi pegawai negeri dan pejabat pemerintahan. Kita tidak tahu bagaimana orang hidup terus tapi jujur atau lurus terus,” kata Hoegeng.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut