Kisah Gumbreg, Penembak Jitu Pesawat Sekutu saat Pertempuran 10 November
Bahkan ia rela tidak digaji menjadi pasukan Barisan Berani Mati karena memang seluruh anggota pasukan ini sama sekali tidak mengharapkan gaji, dan semata-mata memang ingin mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan Indonesia.
Seorang pemuda lainnya asal Jember bahkan rela mendaftarkan diri sebagai pasukan Barisan Berani Mati terlihat tidak meyakinkan secara penampilannya. Ia datang dari Jember menuju Surabaya memakai sarung lusuh dan hem yang lusuh.
Belakangan ia ingin mendaftarkan diri sebagai anggota pasukan Barisan Berani Mati yang didirikan oleh Bung Tomo. Dari penampilannya terlihat Bung Tomo awalnya tak yakin dengan pemuda tersebut. Bung Tomo pun mengajak pemuda itu berdialog dan akhirnya melihat bagaimana kesungguhan dan daya juangnya, kendati sekilas terlihat begitu lemah.
Sang pemuda ini akhirnya dilatih meledakkan bom, akhirnya Bung Tomo memberikan kesempatan pertama untuk meledakkan bom ke tank milik tentara sekutu. Dengan gagah berani, pemuda yang awalnya dikira memiliki fisik lemah itu maju tanpa rasa takut sedikit pun.
Ia berlari menuju tank tentara sekutu dan memasang bom. Tank sekutu meledak akibat bom yang diledakkan pemuda itu. Pemuda dari Jember yang membawa bom itu pun gugur sebagai syahid bersama hancurnya tank milik sekutu.
Editor: Ihya Ulumuddin